Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sosiologi Kuburan: Makna Sawur dalam Pemakaman Orang Jawa

21 Mei 2023   15:42 Diperbarui: 22 Mei 2023   02:25 2360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ini namanya sawur."

"Sawur? Apa itu, Mbak."

"Ya, sawur. Nanti disawur di sepanjang jalan menuju makam. Isinya beras kuning, kembang, dan uang koin delapanpuluh dua keping, sesuai umur almarhum."

"Apa artinya beras kuning, uang koin, dan kembang itu, Mbak?"

"Beras kuning ini lambang kesehatan dan kesuburan.  Uang koin lambang sedekah, amal perbuatan almarhum sepanjang usia hidupnya. Kembang ini melambangkan kehormatan. Kembang tempatnya di pucuk, tinggi, terhormat." 

"Oh, begitu. Baru tahu aku."

"Lha, bapak bukan orang Jawa, ya, Pak."

"Bukan. Aku orang Batak."

"Kok bisa ada di sini, Pak?"

Ah, Si Mbak mulai kepo. Itu panjang ceritanya. Tak elok dikisahkan. Sebab aku ada di situ untuk berkabung, bukan untuk menceritakan riwayat hidup.

"Dhisik ya, Mbak.  Kulo badhe ngunjuk, dhisik." Aku menghindar ke dalam rumah dengan alasan mau minum. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun