Selamanya itu tindakan dungu. Sedungu-dungunya perbuatan manusia.
Seperti halnya juga perang antar manusia adalah dungu. Sebab tempik sorak kemenangan di atas tumpukan jenazah dan genangan darah hanya mungkin dilakukan binatang.
Dan, memang, Â sering dikatakan binatang itu versi dungunya manusia.
Lalu, kasus pembunuhan Yosua. Apakah itu pertanda Homo homini socius (T. Hobbes) telah berevolusi balik menjadi Homo homini lupus (Plautus)?
Sebab bagaimana mungkin polisi yang hakekatnya adalah keamanan justru tidak aman bagi dirinya sendiri? Tidakkah itu sebuah kontradiksi yang mengerikan?
Tapi itulah yang telah terjadi.
Dan setelah itu semua terjadi, setelah hakim menjatuhkan vonis adil, semua pihak kemudian menyadari bahwa tiada hasil yang direngkuh.Â
Hanya ada kehilangan yang selamanya tak akan terkembalikan.
Vonis hakim, sejauh diterima sebagai wujud keadilan, Â adalah segel kehilangan itu.
***
Sebuah daftar panjang kehilangan dapat dibuat. Baik itu obyektif maupun subyektif.