Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Kenthir Berdiri, Murid Kenthir Berlari

2 Februari 2023   13:00 Diperbarui: 2 Februari 2023   16:38 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi guru kreatif: Abing Santoso, guru seni tari di SMKN 12 Surabaya menari bersama muridnya di dalam kelas. (Instagram/@abing_santoso2961/via indozone.id)

Hal itu bisa terjadi karena kegiatan pembelajaran dalam KMB dirancang dan dijalankan sesuai prinsip-prinsip berikut:

  • Berpusat pada murid. Rancangan dan implementasi pembelajaran berorientasi kebutuhan, kapasitas, kompetensi, dan pembentukan karakter murid secara holistik;
  • Kontekstual. Pembelajaran dirancang dan diimplementasikan sesuai konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik;
  • Partisipatif. Pembelajaran melibatkan orangtua dan ragam komunitas sebagai mitra; dan
  • Berkelanjutan. Pembelajaran berorientasi pada  pembentukan insan pembelajar sepanjang hayat demi masa depan berkelanjutan. [2]

Guru yang mindset-nya Kurikulum 2013, tak akan bisa merancang dan menjalankan pembelajaran ala KMB.  Sebab KMB adalah "revolusi dari atas" terhadap Kurikulum 2013.

Dibutuhkan kehadiran dan aksi guru-guru "kenthir" untuk menjalankannya.

Untuk itulah Kemendikbudristek mengadakan Program Guru Penggerak (PGP).  Hasilnya adalah "kelompok strategis" guru penggerak yang menjadi agen perubahan pola pendidikan.  Merekalah yang memotori dan mengembangkan implementasi KMB di sekolahnya dan sekolah sekitarnya.

Para guru penggerak itu adalah orang-orang "kenthir".   Manusia-manusia kreatif dan inovatif yang mampu merancang dan mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat pada murid, kontekstual, partisipatif, dan berkelanjutan.

"Kekenthiran" mereka ditandai oleh progresivitas, tingkat maturasi, daya inovasi, kemampuan kolaborasi, dan tingkat inisiatif di atas rata-rata guru.

Maka Muridpun Kenthir

Ada ujaran bijak dari P.B. Medawar, penerima anugerah Nobel Kedokteran 1960.  Katanya, guru menyediakan bahu untuk pijakan murid agar bisa melihat lebih jauh. [3]

Ujaran itu pas dikenakan pada para guru penggerak yang kenthir itu.  Pembelajaran yang berpusat pada murid itu ibarat menyediakan bahu guru untuk pijakan murid agar bisa melihat lebih jauh.  Artinya, mendukung murid untuk menjadi lebih kenthir dari gurunya.

Itu sebabnya judul tulisan ini menabalkan semboyan baru "Guru kenthir berdiri, murid kenthir berlari".

Maksudnya begini.

Guru sejati adalah guru yang menghasilkan murid yang lebih hebat dari dirinya -- pada akhirnya harus begitu.  Sebab jika tak demikian, berarti pendidikan gagal menghasilkan generasi yang lebih cerdas dibanding generasi sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun