Dalam kasanah psikologi, itu disebut proyeksi pengalaman pribadi pada orang lain.Â
Begini.Â
Mungkin, ya, mungkin Ayah Tuah sendirilah yang traumatik pada lubang dan punggung. Tapi dia berupaya mengingkarinya. Caranya, ya itu, memproyeksikan traumanya pada Engkong Felix.
Jadi Engkong Felix hanya jadi korban di sini. Apes bener die.
Ayu paham benar perkara macam itu. Tapi dia pura-pura tidak tahu. Malah ikut ngompori Ayah. Sebab Ayah kan membalaskan sakit hatinya kepada Engkong.Â
Ih, segitunya.
Dalam ilmu logika, dalih Ayah Tuah itu masuk kategori argumen memedi sawah (stawman argument).Â
Lari dari fokus logika majas dan licentia poetica. Â Berlabuh ke gosip lubang dan punggung. Â
Terdengar asyik, sih. Tapi gak nyambung, kan?
Jaka Sembung pakai subang, Ayah Tuah naik punggung berlubang. Aih, Sundel Bolong, dong.
Ada lagi. Red herring argument. Ayah Tuah menyinggung gairah Engkong menulis artikel tentang pisang. Sudah 6 artikel. Bahaya kalau sampai 69, katanya.