Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Ketika Ayah Tuah Membela(i) Dua Perempuan

9 Januari 2023   05:06 Diperbarui: 10 Januari 2023   06:04 859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artikel keempat tentang pisang oleh Pak Tjip (Tangkapan layar Kompasiana.com)

Semacam frasa naik ke atas, turun ke bawah, maju ke depan, dan mundur ke belakang.

Ah, contoh terakhir kendati lebay, ada logikanya. Mundur ya ke belakang. Benarlah itu. Masa ke depan?

Lha, lubang sumur? Sumur itu kan lubang. Berarti "lubang sumur" itu "lubang (dari) lubang" atau "sumur (dari) sumur". 

Lha, dimana logikanya. Pleonasme ya pleonasme. Licentia poetica ya licentia poetica. Tapi kudu masuk akal juga, kan.

Lubang berlubang. Pleonasme macam mana itu.

Lalu, frasa punggung kabel listrik?

Majas personifikasi. Itu kata Ayah Tuah. Sambil memberi contoh: "angin berbisik" dan "nyiur melambai."

Dua contoh terakhir ini logis. Desau angin itu semacam bisikan pacarmu. (Daun) nyiur melambai itu semacam pacarmu melambaikan tangan di darmaga.

Tapi punggung kabel listrik?

Proses imajinasinya gimana, ya? Bisa-bisanya bentang kabel dipersonifikasi jadi pacarmu. Dan kamu "bertengger" di punggungnya.

Lagian, kalau ada punggung kabel, tentu ada perutnya, kan? Gimana cara membedakannya, coba. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun