Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Ketika Ayah Tuah Membela(i) Dua Perempuan

9 Januari 2023   05:06 Diperbarui: 10 Januari 2023   06:04 859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artikel keempat tentang pisang oleh Pak Tjip (Tangkapan layar Kompasiana.com)

Pakai metode hewani? Burung gereja bertengger di punggung kabel, kampret bergelantung di perutnya?

Lebih mungkin adalah depersonifikasi. Semisal hati Ayah Tuah serasa tersengat saat melihat Ayu tersenyum ke arahnya -- bukan kepadanya, lho. Lalu dia menulis selarik puisi: "Kukira kau kabel listrik telanjang."

Maksudnya, kesetrum, gaes!

Atau antropomorfisme? Menggunakan bentuk terkait manusia untuk non-manusia. Punggung manusia menjadi punggung kabel.

Ya, bisa aja sih. Tapi rasanya kok maksa, ya. Takada serambut-dibelah-tujuhpun kesebangunannya. 

Licentia poetica? Iya, tahu. Tapi jangan menafikan logika juga, kale. 

Keindahan janganlah mengkhianati akal sehat.

***

Kata Ayah Tuah, Engkong Felix itu traumatik pada kata "lubang" dan "punggung". 

Pernah, katanya Engkong diminta Berta gali lubang. Baru tiga cangkulan, eh, langsung letoy. Sejak itu Berta cuma beri "punggung" untuk Engkong.

Makanya, masih kata Ayah, Engkong langsung insecure jika ada orang yang mengujarkan lubang dan punggung. Lilik dan Ayu apes jadi korbannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun