Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Poltak #098] Terjebak di Dasar Air Terjun Situmurun

1 November 2022   21:51 Diperbarui: 2 November 2022   20:43 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka jadilah seperti itu.  Hotman dan Saulina seia-sekata membangun mahligai rumahtangga. 

Adat perkawinan pun dijalankanlah. Dimulai dengan marhusip, bisik-bisik, pembicaraan awal antara keluarga Hotman dan Saulina. Dibisikkanlah di situ perkiraan besaran sinamot, mas kawin.

Setelah itu berlanjut ke marhata sinamot. Kerabat Dalihan Natolu dari kedua pihak, yaitu hula-hula, boru, dan dongan tubu  bermusyawarah untuk mufakat besaran sinamot yang harus diserahkan keluarga Hotman kepada keluarga Saulina.

Rombongan keluarga Hotman berangkat pukul satu siang, selepas makan siang bersama di rumah Bistok. Di dalam rombongan itu ada Poltak, Binsar, dan Bistok. Ayah Binsar juga ikut. Nenek Poltak, tidak.

Binangalom itu kampung terpencil, jauh di selatan Panatapan, di pantai timur-luar Danau Toba. Jaraknya sekitar empatbelas kilometer dari Panatapan. Butuh waktu sekitar empat jam ke sana berjalan kaki.

Tapi ayah Hotman sudah menyewa sebuah motor prah. Dengan menumpangi motor barang itu, rombongan bergerak ke Lumbanjulu, tujuh kilometer di arah tenggara. Hanya sekitar limabelas menit lewat jalan raya Trans-Sumatra.

Dari Lumbanjulu, belok kanan memasuki jalan pasir-batu, motor prah bergerak pelan-pelan menuju Binangalom ke arah barat daya. 

Itulah perjalanan sepanjang tujuh kilometer yang penuh goyangan dan guncangan. Jalanan berbatu, berlumpur, bergelombang, naik-turun bukit dan lembah.

Para penumpang harus berdiri atau duduk merapat ke dinding bak motor prah itu. Agar tubuh tak  terpental-pontal ke sana ke mari.

Motor prah berisi rombongan keluarga Hotman akhirnya tiba juga di Binangalom. Berhenti tepat di halaman rumah orangtua Saulina. 

Kampung orangtua Saulina itu berada di ujung teluk Binangalom. Di pangkal sebuah lembah sempit, bersisian dengan muara sungai Binangalom yang berhulu di Gunung Simanuk-manuk. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun