Nah, persis seperti itulah pengalaman Poltak kali pertama naik bemo dari Terminal Baranangsiang ke Pasar  Bogor. Pengalaman yang "ngeri" itu. Sepanjang jalan dari Terminal Baranangsiang ke Pasar Bogor, tungkai kanan penumpang laki jangkung yang duduk di depannya nyelip ke antara kedua pahanya. Tidakkah itu mengerikan untuk lelaki normal bernama Poltak?
Jarak Terminal Baranangsiang ke Pasar Bogor yang tak seberapa jauh terasa menjadi sangat amat jauh bagi Poltak. Suara dan goyangan lembut bemo terasa begitu menyiksa.
Begitulah. Cita-cita Poltak untuk naik bemo akhirnya tercapai dengan cara yang mengerikan.
Apakah itu membuat Poltak jadi jera naik bemo? Oh, tidak!  Dia tetap naik bemo, lagi dan lagi. Berharap suatu ketika di depannya duduk seorang budak awewe nu geulis, Berta. (eFTe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H