Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Poltak #093] Strategi Bugil Panglima Perang dari Aceh

30 Juni 2022   05:53 Diperbarui: 30 Juni 2022   10:19 1321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bah, sakti kalipun! Bagaimana kisahnya, Tulang." Alogo tak bisa menutupi rasa kagumnya.

"Dia cerdas. Strategi perangnya aneh tapi jitu. Dia tahu pantangan besar laki-laki Batak. Pantang melihat kemaluan laki-laki lain. Kalau sampai melihat, bah, bisa sial hidupnya tujuh turunan."

Semua tertawa geli. Anak laki-laki terbahak-bahak, anak perempuan terkikik-kikik.  

"Itu benar, hahaha ...," Tulang Dabutar tak bisa pula menahan tawa. "Kalau pergi perang, Panglima Meraji dan pasukannya hanya membebatkan sehelai ulos di badan.  Tanpa senjata."

Anak-anak menyimak cerita Tulang Dabutar dengan khidmad.  Mulut Jonder sampai ternganga.

"Begitu musuh mendekat, panglima dan semua pasukannya meloloskan ulos sehingga telanjang bulat. Bugil! Melihat laki-laki bugil, musuh langsung tutup mata, lalu berbalik lari tunggang-langgang. Takut sial tujuh turunan kalau sampai melihat kemaluan sesama laki-laki."

"Betul begitu, Tulang?" tanya Poltak percaya tak percaya.

"Yah, begitulah cerita orangtua.  Tulang sendiri kan tak ikut perang waktu itu."

"Tapi itu benar, Tulang, "Adian  menyela.  "Anak perempuan di pancuran kampung kami langsung lari tunggang-langgang kalau Jonder buka celana."  

"Bah, Adian! Babiat kau!" Jonder mengepalkan tinju ke arah Adian.  Semua tertawa geli.

"Sudah, sudah!" Guru Arsenius menenangkan murid-muridnya.  Tapi, tak kuasa menahan geli, dia terkekeh-kekeh juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun