Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Poltak #093] Strategi Bugil Panglima Perang dari Aceh

30 Juni 2022   05:53 Diperbarui: 30 Juni 2022   10:19 1321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bah, kan raja sudah meninggal, Tulang. Bagaimana dia bisa mengoleskan darah di pipi patungnya."

"Oh, tulang lupa kasih tahu.  Raja-raja Batak tempo dulu sudah bikin peti mati semasa hidupnya.  Raja Sidabutar juga begitu.  Sudah bikin peti mati dari batu semasa masih hidup."

Poltak manggut-manggut.  Paham dia.  Sebab kakek dan nenek buyutnya di Hutabolon juga begitu.  Sudah menyiapkan batang, peti mati dari kayu bulat besar, semasa hidupnya.

"Patung kecil di ujung makam batu itu siapa, Tulang?" Berta penasaran, sambil melangkah mendekati patung kecil itu.

"Itu patung Anting Malela boru Sinaga. Tunangan raja kedua.  Dia diguna-gunai raja lain yang cintanya ditolak. Begitulah. Cinta ditolak dukun bertindak. Anting Malels hilang ingatan. Pada hari pesta adat perkawinan, dia menghilang tak tentu rimba. Raja kemudian membuat patungnya sebagai kenangan cinta."

"Bah, hati-hati kau, Berta.  Jangan sampai Si Poltak bikin patungmu pula nanti," ledek Jonder. Semua tertawa.

"Bah, kenapa rupanya. Angek terus kau itu, Jonder," balas Berta.

"Tulang, ini patung orang bugil mirip Jonder ini siapa pula." Poltak menunjuk pada patung lelaki bugil bersongkok di bawah kepala sarkofagus Ompu Niujung Barita.  Semua tergelak-gelak.

"Hahaha, itu Tengku Mohammad Said.  Dia orang Aceh, Islam.  Dia diangkat menjadi panglima perang oleh Ompu Niujung Barita. Gelarnya Panglima Guru Saung Lang Meraji."

"Apa hebatnya dia, Tulang?" tanya Binsar.

"Hebatlah.  Dia bisa mengalahkan musuh tanpa berperang."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun