Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Poltak #091] Gadis Batu Gantung Sibaganding

26 Mei 2022   07:16 Diperbarui: 26 Mei 2022   14:33 960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ah, tak tahulah Pak Guru, Tiur. Soalnya Pak Guru belum pernah ketemu dia."

Anak-anak tergelak-gelak mendengar jawaban kocak Guru Arsenius.

"Tapi ada pelajaran berharga dari kisah itu," lanjut Guru Arsenius. "Orangtua jangan memaksakan kehendak kepada anaknya. Anak jangan mengambil jalan sendiri tanpa restu orangtuanya."

"Mauliate, Gurunami." Anak-anak kompak mengami ujaran Guru  Arsenius.

"Ya, sudah," tukas Guru Arsenius. "Berta, ambil lampet di baskom itu. Bagikan kepada teman-temanmu. Daun bungkusnya dikumpul, ya.  Jangan buang ke danau."  

Anak-anak langsung sibuk dengan lampet masing-masing. Itu lampet dari kedai Ama Rosmeri. Idaman setiap murid SD Hutabolon.

Berta menghampiri Poltak yang berdiri sendiri di haluan kapal.  

"Poltak, kamu percaya Batu Gantung itu tadinya gadis cantik?"

"Tidaklah, Berta. Itu cuma  gumpalan lava yang membeku saat letusan Gunung Toba dahulu kala."

Berta takjub atas jawaban Poltak. Cerdas sekali. Padahal Poltak hanya mengulang cerita Parandum, amangudanya.

"Oh, kalau hati bisa membatukah, Poltak?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun