Pada akhirnya terpulang pada marga-marga pemilik tugu. Apakah akan membiarkan tugu-tugu mahal itu menjadi artefak pajangan yang akan habis dimakan waktu? Atau melihatnya sebagai artefak pembelajaran yang menyebarkan pengetahuan tentang genealogi Batak dan warisan nilai-nilai hidup orang Batak? (eFTe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!