Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Poltak #084] Gadis Kalender di Malam Tahun Baru

30 Desember 2021   19:48 Diperbarui: 3 Januari 2022   13:46 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kolase foto oleh FT (Foto: kompas.com/dok. istimewa)

"Jadi, kamu naik kelas enam tahun ini, ya, Poltak," tanya Rauli dalam perjalanan ke Robean.  

"Iya," jawab Poltak, sambil mengangguk.  Anggukan bodoh.  Siapa pula yang melihat anggukan di gelap malam.

"Kita bertiga sama kalau begitu. Rauli juga naik kelas enam," timpal Pasuria.

"Ah, pintar. Rauli pasti pintar. Anak kota pintar-pintar," puji Poltak. Dia merujuk pada para pamannya di Kisaran. Semua anak pintar, karena melahap banyak majalah dan buku bacaan.

Wajah Rauli bersemu merah dipuji Poltak begitu.  Tapi untuk apa pula wajahnya bersemu merah.  Poltak tak akan bisa melihatnya di gelap malam.

"Malam ini langit cerah, ya.  Bintang-bintang terlihat semua," Rauli mengalihkan pembicaraan.

"Ya. Coba lihat ke langit. Itu sabuk Bima Sakti." Poltak menjelaskan sambil menunjuk ke arah bentangan putih di langit. "Ah, indah sekali. Itu galaksi kita. Kita ada di dalamnya," lanjutnya. 

Rauli sudah tahu tentang Bima Sakti dari gurunya.  Tapi cara Poltak menjelaskan galaksi itu membuatnya sangat terkesan. "Anak kampung. Tapi cerdasnya melebihi anak kota," Rauli membatin.

Acara tahun-baruan di Robean dan Panatapan berturut-turut diadakan di halaman rumah orangtua Poltak dan nenek Poltak. Tidak lama, tapi khidmad di bawah langit dinihari. 

Nyanyian sudah dilantunkan, doa sudah dipanjatkan.  Kue-kue dan minuman sudah masuk perut.  Sebagian kue-kue, seperti biasanya, masuk kantung baju dan celana anak lelaki.

"Ih, dingin sekali," keluh Rauli dalam perjalanan kembali menuju Toruan, lewat jalan raya Trans-Sumatera. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun