Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Pilih, Putus Cinta atau Putus Rokok?

7 Oktober 2021   16:04 Diperbarui: 7 Oktober 2021   16:27 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi merokok (Foto: shutterstock via kompas.com)

Hai, para gadis, jangan percaya pada lelaki yang bilang berhenti merokok demi cintanya padamu.

Itu dusta bermutu tinggi.  Suatu saat, jika dia merokok kembali, itu tandanya dia tak pernah mencintaimu, atau sekurang-kurangnya tak mencintaimu lagi.  Jika itu terjadi, maka kau akan terhina, karena pacarmu memilih selingkuh dengan rokoknya.

Jadi, bagaimana cara berhenti merokok? 

Tidak ada cara berhenti merokok.  Jika yang dimaksud adalah tip sakti yang berlaku umum.  

Setiap individu perokok adalah unik. Hanya dia yang bisa menemukan caranya sendiri berhenti merokok.  Entah lewat mimpi, tapa, dukun, sakit, dan lain sebagainya. Yang jelas bukan karena ancaman putus cinta dari pacar atau pasangan hidup.

Ambil contoh Engkong Felix.  Puncak prestasi keperokokannya adalah tahun 1986-1990.  Waktu itu dia sibuk dengan kerja penelitian sambil kuliah di UKSW Salatiga.  

Di bawah tekanan laporan riset dan tugas-tugas kuliah, mulut dan paru-parunya mampu melenyapkan dua bungkus "filter" dalam tempo 24 jam.  "Filter" itu merujuk pada satu merek rokok terkenal bikinan Kediri.

Kebetulan waktu itu Engkong Felix sedang malas jatuh cinta.  Sehingga tidak ada yang menyorongkan pilihan "aku atau rokok". Juga tak perlu memikirkan komparasi "putus cinta soal biasa" dan "putus rokok luar biasa".

Semua berjalan baik-baik saja sampai pada suatu hari Engkong Felix jatuh sakit.  Tubuh jadi kurus dan lemas. Tapi asap rokok tetap mengepul.  Sebab laporan riset dan tugas kuliah harus beres 1 x 24 jam.  Kopi dan siaran wayang kulit di radio adalah teman setia.

Indikasi bahaya muncul suatu pagi.  Darah pada dahak.  Nah, loe!  Engkong Felix  --waktu itu masih muda walau tak ganteng -- memutuskan periksa kesehatan ke Rumah Sakit Paru-paru di Salatiga.

Dokter yang memeriksa tak banyak cakap.  Setelah mempelajari foto rontgen, dia segera menuliskan resep obat untuk ditebus di apotik rumah sakit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun