"Sudah, Gurunami," jawab Polmer tanpa pikir, sebab pikirannya sudah habis tersita oleh gerahamnya yang tungkolon. Â Seisi kelas tergelak riuh mendengar jawaban Polmer.
"Gurunami." Â Poltak mengacungkan telunjuk, hendak bertanya. "Mengapa kerbau tak pernah sakit gigi seperti Polmer? Â Padahal sama-sama takpernah sikat gigi."
Guru Paruhum melotot kepada Poltak. Â Ingin dia menelan muridnya itu, agar kelas terbebas dari anak yang suka menanyakan hal-hal yang jawabannya tidak tersedia dalam buku Ilmu Hayat. (Bersambung)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!