"Supir kapal terbang, Gurunami."
"Itu pilot namanya. Â Kau, Tiur."
"Aku mau jadi bidan, Gurunami."
"Cita-cita mulia itu, nak. Nah, kau Berta. Â Cita-citamu jadi apa?"
"Mau jadi dokter, Gurunami."
"Bah, hebat itu. Kenapa pula kau mau jadi dokter, Berta."
"Agar bisa menolong orang-orang yang sakit, Gurunami. Â Kata ayahku pula, kalau mau sehat dan kaya, jadilah dokter."
"Bah. Â Ya, ya, ya. Ada betulnya kata-kata ayahmu itu." Â Guru Marihot manggut-manggut. Â
"Ei, kau, Jonder! Â Cita-citamu apa kelak!" Lanjut Guru Marihot bertanya kepada Jonder yang sedang garuk-garuk kepala. Â Jonder belum tahu kelak dia mau jadi apa. Â
"Ei, Jonder! Jawab! Â Cita-citamu apa!"
"Aaa ... aku, aku ... apa, ya. Â A-aku mau jadi suami Berta saja, Gurunami." Â Jonder bermaksud melucu. Poltak spontan melotot padanya. Â