Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Permakultur: Taman Nyaman, Dapur pun Aman

30 Mei 2021   23:27 Diperbarui: 1 Juni 2021   10:52 2105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Klaster bumbu dapur di pekarangan (Dokumentasi pribadi)

Singkong sayur berasal dari limbah batang singkong sayur. Bibit talas didapat dari batang atas talas Bogor. Bibit ubi jalar adalah pangkal umbi yang sudah kadung tumbuh tunas.

Hanya bibit jeruk purut yang saya beli dari seorang pedagang tanaman keliling di Pasar Tebet. Lalu bibit pandan diambil dari pekarangan mertua. Serta, hampir lupa, pisang yang tumbuh sendiri dari kotoran musang.

Sereh sudah dipanen berulang kali (Dokumentasi pribadi)
Sereh sudah dipanen berulang kali (Dokumentasi pribadi)
Semua bibit tanaman itu, kecuali jeruk purut dan pisang, saya tancapkan begitu saja, membentuk klaster alami di pekarangan. Begitulah caraku menerapkan prinsip-prinsip pertanian alami ala Masanobu di pekarangan.

Permakultur atau pekarangan alami itu sudah berfungsi sebagai katup pengaman dapur kami. Di saat-saat butuh, tinggal ambil di pekarangan: kunci untuk sayur bayam, daun kunyit untuk gulai, jahe dan kencur untuk sambal, daun pandan untuk kolak, daun singkong untuk sayur, sereh untuk pepes, dan talas untuk makanan selingan. 

Pohon jambu air (kiri) hasil tanam biji dan pohon pisang (kanan) hasil tanam biji oleh musang (Dokumentasi pribadi)
Pohon jambu air (kiri) hasil tanam biji dan pohon pisang (kanan) hasil tanam biji oleh musang (Dokumentasi pribadi)
Fungsi katup pengaman itu paling terasa saat bumbu dapur mendadak menipis atau habis. Misalnya jahe, laos, kencur, dan kunci. Dalam kondisi krisis seperti itu, saya akan gangsir rumpun-rumpun keluarga gingerale untuk mencomot rimpang secukupnya. 

Taman-Pekarangan, Nyaman-Aman

Karena permakultur yang saya terapkan adalah pola taman-pekatangan, maka keluarga mendapatkan dua manfaat sekaligus. Kenyamanan sebuah taman hijau berbunga dan keamanan dapur berkat sumbangan tanaman bumbu dan sayuran di pekarangan.

Juga, karena menerapkan pertanian alami, maka pekarangan menyumbang pada perbaikan lingkungan khususnya tanah. Setidaknya, pekarangan itu tak menyumbangkan residu pupuk dan pestisida kimiawi yang mencenari tanah dan air.

Tambahan, karena bebas bahan kimia, hasil pekarangan alami itu sehat dan aman bagi tubuh. Sayur dan bumbu alami, hasil pekarangan itu, adalah suatu kebaikan di tengah gempuran bahan pangan pokok dan pelengkap pangan yang diproduksi dengan dukungan pupuk dan pestisida kimiawi.

Taman-pekarangan alami, bagaimanapun juga, adalah sebuah oase yang memberikan kenyamanan bagi penghuni rumah, sekaligus menjamin keamanan kepul dapur. Saya sudah buktikan. Baik sekali jika ada pembaca yang tertarik untuk mencoba di rumah sendiri. (efte)

Rujukan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun