Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Poltak #002] Dukun Beranak Spesialis Kerbau

4 September 2020   16:30 Diperbarui: 6 September 2020   13:33 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Disain Sampul: Felix Tani; Foto: erabaru.net

Setiap berangkat ke padang penggembalaan, atau pulang ke kandang, Poltak tinggal duduk di punggungnya. Semua kerbau yang lain pasti ikut di belakangnya.

"Ke mana kau, Halung!"  Tangis Poltak nyaris pecah. 

Ada sesal di hatinya. Kenapa tadi terlalu asyik melukis di pasir halaman. Sekarang kerbaunya benar-benar hilang.  

Si Halung itu sedang hamil tua.  Kehilangan Si Halung berarti kehilangan dua ekor kerbau sekaligus. Kalau sampai benar-benar hilang, bisa-bisa Poltak digantung kakeknya di pohon petai.

"Uee ..., uee ..., uee ...," Poltak melenguh menirukan lenguh kerbau dengan suara hidung sengau. Dia memanggil-manggil Si Halung.

Setiap kerbau kenal suara gembalanya, setiap gembala kenal suara kerbaunya.

"Uee....," tiba-tiba terdengar lenguh balasan dari dalam rerimbunan perdu.  

Itu suara Si Halung. Poltak langsung berlari menerobos masuk ke rerimbunan perdu.

"Baaaah...!" Poltak berteriak gembira di dalam rerimbunan perdu. 

"Si Halung mau beranak! Beranak!" teriaknya pada diri sendiri.  Juga ditujukan kepada kerbau-kerbau yang lain.

Memang sudah begitu tabiatnya. Kerbau betina yang mau melahirkan selalu mencari tempat teduh. Rerimbunan perdu adalah tempat ideal.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun