Warga di negara-negara itu terlalu patuh kepada pemerintahnya. Â Diajak lock-down, mereka manut. Â Diminta social and physical distancing, mereka manut. Dihimbau untuk selalu pakai masker dan cuci tangan, mereka manut. Â Disuruh kerja, ibadah, dan belajar di rumah, mereka manut.
Aku benci tinggal di negara yang rakyatnya manut pada pemerintahnya. Â Di negara-negara seperti itu, sangat sulit untukku menyakiti apalagi membunuh manusia. Â Â
Eksistensiku sebagai pembawa petaka semakin redup di sana. Â Lama-lama situasinya malahan berbalik. Aku sendiri yang kini tersakiti dan terbunuh di sana.
Nah, di Indonesia tidak seperti itu. Â Di negara ini sebagian rakyatnya tidak patuh pada pemerintah. Â
Aku suka banget keadaan itu. Â Semakin banyak rakyat yang tidak patuh, semakin baik untuk kehidupan dan profesiku sebagai penganiaya dan pembunuh manusia.
Tambahan, Pak Jokowi, di Indonesia  banyak pula penunggang Covid-19. Mereka adalah para politisi, pejabat pemerintah, tokoh agama, dan ilmuwan yang mengklaim diri pejuang rakyat. Â
Di mataku, para penunggang itu semacam virus jahat juga. Â Mereka sehaluan denganku. Karena itu semakin banyak penunggang, semakin baik bagiku, karena aku semakin kuat. Â Â
Sebenarnya aku rada heran juga pada para penunggang ini. Â Mengaku pembela rakyat tapi, dari hasil nguping obrolannya, tak perduli derita rakyat akibat ulahku. Â Mereka hanya perduli kepentingan politik, ekonomi, dan sosialnya sendiri. Â
Kalau dipikir-pikir, para penunggang ini sebenarnya raja tega. Mengaku anak bangsa tapi kok bisa-bisanya menangguk cebong di air keruh, mengambil kesempatan dalam kesempitan, persis kampret bersarang di retakan dinding buah gempa. Â
Tapi apa pula perduliku. Â Aku bukanlah sejenis Mesias tapi semacam malaikat maut. Â Jadi selama mereka mendukungku untuk menyakiti dan membunuhi warga Indonesia, ya, aku senang-senang saja, sih. Â
Pada intinya Pak Jokowi, aku mau bilang, di negara Indonesia ini banyak sekali kaki-tanganku. Mereka adalah warga yang abai pada protokol pencegahan Covid-19. Â Ditambah para penunggang Covid-19 yang, langsung atau tidak, Â ngomporin warga agar mbalelo pada pemerintah.