Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Kampanye Akbar Prabowo-Sandi, Pesan "Pembubaran Indonesia"?

8 April 2019   10:18 Diperbarui: 8 April 2019   10:47 1360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo-Sandi dalam Kampanye Akbar di GBK Senayan pada & April 2019 (Sumber: kompas.com/antara foto/hafidz mubarak a)

Social milieu semacam itu mengingatkan pada kasus "pelarangan seorang warga tinggal Dusun Karet, Pleret, Bantul DIY karena agamanya Non-Islam".

***

Analisis struktur dan kepentingan dalam Kapanye Akbar Prabowo-Sandi tersebut mengantar saya pada sebuah kesimpulan sementara, atau untuk amannya baiklah saya sebut sebagai hipotesa.  Maksud saya hipotesa tentang Kampanye Akbar tesebut.

Untuk itu saya kembali dulu ke pertanyaan "Apa makna Kampanye Akbar Prabowo-Sandi" atau "Pesan apa yang disampikan oleh peristiwa Kampanye Akbar Prabowo-Sandi"? 

Jawabannya, sebagai sebuah hipotesa, berdasar tafsir atau "pelukisan mendalam" ala Geertzian di atas, makna Kampanye Akbar Prabowo_Sandi adalah "sebuah pernyataan politik tentang kemungkinan tampilnya eksistensi kelompok Islam pendukung cita-cita negara Khilafah jika Prabowo-Sandi memenangi Pilpres 2019".

Itu adalah sebuah kesimpulan hipotetis.  Tapi jika itu terbukti benar, maka Kampanye Akbar itu menjadi bermakna sebagai "pesan terbuka tentang adanya kemungkinan pembubaran NKRI ang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945".

Artikel ini hanya sebuah kajian analistis, dan kesimpulannya juga bersifat hipotetis.  Jika tidak setuju, maka silahkan ditanggapi pada level yang sama, lewat kajian analitis juga.

Demikian dari saya, Felix Tani, petani mardijker, suka mencari "kepiting di balik batu".***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun