Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Kampanye Akbar Prabowo-Sandi, Pesan "Pembubaran Indonesia"?

8 April 2019   10:18 Diperbarui: 8 April 2019   10:47 1360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo-Sandi dalam Kampanye Akbar di GBK Senayan pada & April 2019 (Sumber: kompas.com/antara foto/hafidz mubarak a)

"Inti" struktur Kampanye Akbar itu adalah Prabowo-Sandi sendiri sebagai pasangan Capres/Cawapres dari Kubu 2.   Lalu ada "lingkaran pusat" yang membungkus "inti"  yaitu para petinggi dan tokoh-tokoh partai-partai pengusung Prabowo-Sandi (Partai Gerindra, PKS, PAN, Partai Demokrat).  Sebagian terbesar di antara mereka tergabung dalam tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.

Lapis berikutnya adalah lingkaran "pusat-pinggiran", terdiri dari petinggi dan tokoh-tokoh organisasi kemasyarakatan (ormas), tokoh-tokoh agama, dan tokoh-tokoh masyarakat (termasuk cendikiawan) pendukung Prabowo-Sandi.   

Antara lain tokoh-tokoh FPI, FUIB, PA 212, dan Forkabi, diduga juga ada tokoh-tokoh mantan pegiat HTI, lalu para Habaib dan Kyai, beberapa ekonom pengeritik Kabinet Jokowi, dan sejumlah aktivis ormas lainnya.

Lebih ke luar adalah lingkaran "pinggiran" yaitu para klien dari tokoh-tokoh "lingkaran pusat" dan "pusat pinggiran" yang berfungsi sebagai penggerak sumberdaya di lapangan, khususnya menggerakkan massa pendukung Prabowo-Sandi.

Paling luar adalah lingkaran "pinggiran-pinggir" yaitu massa pendukung Prabowo-Sandi yang siap dimobilisasi untuk aksi-aksi pemenangan Prabowo-Sandi. Ada dugaan bahwa lingkaran ini didominasi oleh massa yang belum move on dari HTI yang telah dibubarkan pemerintah.

Setelah mengetahui strukturnya, sekarang masuk pada pemeriksaan kepentingan-kepentingan politik yang melekat pada setiap unsur struktur itu.

Kepentingan Prabowo-Sandi sebagai "inti" sangat jelas, yaitu untuk memenangi Pilpres 2019 tanggal 17 April nanti.  Dengan cara apapun yang tidak dinilai pelanggaran oleh Bawaslu.

Sedangkan kepentingan tokoh-tokoh "lingkaran pusat" juga jelas, yaitu perolehan posisi politik dana tau ekonomi (bisnis) lapis atas (The President Men) kelak seandainya Prabowo-Sandi memenangi Pilpres 2019.

Lalu, dan ini yang terbaca sangat kentara pada Kampanye Akbar itu, kepentingan tokoh-tokoh lingkaran "pusat-pinggiran" yaitu diduga  kepentingan eksistensi agama Islam sebagai salah satu "kekuatan politik"  atau bahkan  "kekuatan politik utama" di Indonesia.

Kepentingan massa di lingkaran "pinggiran" dan "pinggiran-pinggir" adalah sesuatu yang nantinya "menetes" dari lingkaran pusat dan pusat-pinggiran.   Kalau rejeki, ya, kebagian, kalau tidak, ya sudah, gigit jari.

Kepentingan lingkaran "pusat-pinggiran" itulah, yaitu eksistensi Islam sebagai kekuatan politik yang bersifat menentukan, yang menjiwai dan mewarnai Kampanye Akbar Prabowo-Sandi di GBK itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun