Mohon tunggu...
M. Sadli Umasangaji
M. Sadli Umasangaji Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger - celotehide.com

Menulis beberapa karya diantaranya “Dalam Sebuah Pencarian” (Novel Memoar) (Merah Saga, 2016), Ideasi Gerakan KAMMI (Gaza Library, 2021), Serpihan Identitas (Gaza Library, 2022). Ia juga mengampu website celotehide.com.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perjalanan

24 Agustus 2023   12:13 Diperbarui: 24 Agustus 2023   12:29 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedihmu adalah sedihku juga

Sakitmu sakitku sakit kita manusia

Bahagiaku takkan lengkap tanpa bahagiamu

Bahagiakanlah kehidupan

 

                Lamunan ini dan lagu itu membawa pada cerita kawannya sesama aktivis pergerakan dulu semasa mahasiswa. Ismu namanya. Berasal dari desa B. Desa yang menjadi taman surga tambang di kabupaten mereka tinggal.

                Teringat saat pertama berkenalan. "Ismu", katanya. Gifar tersenyum dan berkata "Gifar". Saling berjabat tanganlah mereka.

                "Desa W, Kabupaten HT", Gifar menjelaskan negeri kelahirannya. Begitu mereka biasa berkata, kabupaten dengan sebutan negeri. Mereka pertama kali menginjakkan kaki di Jazirah al-Mulk.

                "Wah, saya juga dari Kabupaten HT, Desa B", Ismu berujar.

                Beberapa tahun setelah bergabung dalam sebuah gerakan mahasiswa, mereka mengobrol tentang realitas taman surga para penambang. Dan ini sering menjadi cerita gerakan perlawanan bagi kawan-kawan seperjuangan mereka lain. Terutama terkait isu-isu kapitalisme perusahan tambang.

                Ismu memulai, "Saya lahir dan dibesarkan di desa B, Kecamatan M, Kabupaten HT. Tempat bermacam-macam perusahaan tambang mendaratkan ekskavator dan bulldozer. Dicukur habislah pulau-pulau kecil kami. Gunung dan tanjung yang ada disini tak terelakkan pula".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun