Sedihmu adalah sedihku juga
Sakitmu sakitku sakit kita manusia
Bahagiaku takkan lengkap tanpa bahagiamu
Bahagiakanlah kehidupan
Lamunan ini dan lagu itu membawa pada cerita kawannya sesama aktivis pergerakan dulu semasa mahasiswa. Ismu namanya. Berasal dari desa B. Desa yang menjadi taman surga tambang di kabupaten mereka tinggal.
Teringat saat pertama berkenalan. "Ismu", katanya. Gifar tersenyum dan berkata "Gifar". Saling berjabat tanganlah mereka.
"Desa W, Kabupaten HT", Gifar menjelaskan negeri kelahirannya. Begitu mereka biasa berkata, kabupaten dengan sebutan negeri. Mereka pertama kali menginjakkan kaki di Jazirah al-Mulk.
"Wah, saya juga dari Kabupaten HT, Desa B", Ismu berujar.
Beberapa tahun setelah bergabung dalam sebuah gerakan mahasiswa, mereka mengobrol tentang realitas taman surga para penambang. Dan ini sering menjadi cerita gerakan perlawanan bagi kawan-kawan seperjuangan mereka lain. Terutama terkait isu-isu kapitalisme perusahan tambang.
Ismu memulai, "Saya lahir dan dibesarkan di desa B, Kecamatan M, Kabupaten HT. Tempat bermacam-macam perusahaan tambang mendaratkan ekskavator dan bulldozer. Dicukur habislah pulau-pulau kecil kami. Gunung dan tanjung yang ada disini tak terelakkan pula".