Pada poin keempat tertulis, "Hendaklah engkau tidak merokok sama sekali".
Said kembali menyeduh air putihnya. Kembali pada perenungannya tentang revolusi tauhid.
"Allah yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana, tidak mengarahkan Rasulullah SAW untuk hanya pada semangat kesatuan Arab atau panji-panji keadilan sosial atau pembaharuan moralitas. Tidak hanya terbatas pada itu. Allah hanya mengarahkan Sang Nabi supaya menegakkan kalimah la ilaha illallah"
Said menghabiskan airnya untuk gelas keduannya ini. "Semuanya bermula dari ini. Kandungan pesan yang dibawah Sang Arsitek Peradaban merupakan revolusi radikal atas tatanan masyarakat. Semua bermula dari revolusi tauhid".
Said tersenyum dan dalam pikirnya, "Iman bukan sekedar ucapan atau pengakuan belaka. Iman merupakan kebenaran yang jika masuk ke dalam akal akan memberikan kepuasaan akli, jika masuk ke dalam perasaan akan memperkuatnya, jika masuk ke dalam keinginan akan membuatnya dinamis dan mampu menggerakkan", lirihnya seperti pandangan Syaikh DR. Yusuf Qardhawi dalam catatan buku kecil Sistem Pendidikan Ikhwanul Muslimin.
Ia terhenti dalam lamunannya itu, "Bahwa semua bermula dari itu. Bermula dari tauhid. Makna La Ilaha illallah adalah menolak ketundukkan dan penghambaan kepada kekuasaan selain Allah, menolak perintah selain perintah-Nya, menolak segala bentuk loyalitas kecuali loyalitas kepada-Nya, dan menolak segala cinta, kecuali cinta kepada dan karena-Nya".
"Dan segala nikmat yang ada padamu, maka dari Allah-lah (datangnya). Dan bila kamu ditimpa kemudaratan, maka hanya kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan. (Q.S. An-Nahl : 53).
Seorang kawan datang. Penghuni sekretariat ini datang. Ia membawa tahu isi. Tahu isi menjadi makanan yang pas bagi mereka. Bagi mahasiswa yang uangnya pas-pasan. Tahu isi pun terasa nikmat. Ya, semoga tahu isi itu tak membuat mereka lupa pada masa-masa itu nanti.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI