Mohon tunggu...
M. Sadli Umasangaji
M. Sadli Umasangaji Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger - celotehide.com

Menulis beberapa karya diantaranya “Dalam Sebuah Pencarian” (Novel Memoar) (Merah Saga, 2016), Ideasi Gerakan KAMMI (Gaza Library, 2021), Serpihan Identitas (Gaza Library, 2022). Ia juga mengampu website celotehide.com.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tauhid

18 Juli 2023   11:39 Diperbarui: 24 Agustus 2023   12:16 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Maka secara pribadi, apa kita sudah punya modal keimanan yang cukup. Untuk menjadikan masyarakat yang takwa. Hingga keberkahan itu menyertai masyarakat yang beriman dan bertakwa. Demikianlah Indonesia dengan penduduknya yang mayoritas Muslim yang terjadi malah kemunduran setiap tahun. Maka tanyakanlah puasa kita. Refleksi keimanan kita. Standar keimanan.

"Sesungguhnya orang-orang beriman adalah mereka apabila disebut nama Allah, gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal" (Q.S. al-Anfal : 6 : 2)

            Ketika membaca sejarah peradaban, kita akan menemukan satu kaidah bahwa pada saat sebuah peradaban sedang naik, maka sesungguhnya peradaban tersebut sedang dikendalikan oleh ruh. Sementara ketika peradaban berjalan mendatar maka yang mengendalikannya adalah rasio atau akal. Dan ketika peradaban sedang menukik turun, maka berarti ia sedang dikendalikan oleh syahwat atau hawa nafsu. Fenomena sejarah yang menunjukkan peradaban dalam grafik naik berarti juga memperlihatkan rasio perbandingan antara sumber daya dan produktivitas. Pada saat kita dikendalikan oleh ruh maka produktivitas kitapun jauh lebih besar dari sumber daya yang kita miliki. Sedangkan grafik mendatar menunjukkan bahwa ketersediaan sumber daya berbanding lurus dengan produktivitas kita atau dengan kata lain berimbang. Sementara grafik menurun, memperlihatkan gambaran bahwa produktivitas kita jauh lebih rendah dari ketersediaan sumber daya yang ada.

"Allah ingin membangun komunitas, harakah dan akidah dalam waktu bersamaan. Dan Allah menghendaki pembangunan masyarakat dan harakah yang berakidah dan membangun akidah yang memiliki masyarakat dan harakah. Allah menghendaki akidah menjadi realitas masyarakat yang berharakah dan menghendaki realitas masyarakat berharakah yang sebenarnya menjadi entitas riil dari akidah".

"Orang Quraisy bukan semata-mata menentang seorang manusia dan sebuah misi. Sesungguhnya, jika semua utusan Tuhan mendapati pengalaman yang sama. Penentangan serupa dan kebencian dari sebagian besar kaumnya. Hal itu terjadi karena kandungan pesan yang mereka bawah merupakan revolusi radikal atas tatanan masyarakat". Said masih terpendam dalam lamunannya tentang Tauhid. Ya, revolusi radikal itu adalah revolusi tauhid.

#

            Dalam ruangan yang biasa digunakan untuk rapat itu, ada satu meja, dan dua kursi. Sekretariat yang berada di jalan lorong kecil. Berada di sekitarnya ada penginapan, di jalan lorong ini, di sebelah sananya juga ada sebuah mushala kecil, di dekat mushala itu, ada juga sebuah gereja besar, terkadang kalau berjalan mau sholat entah sholat maghrib atau sholat ashar, kadang disana gaung adzan berkumandang, dan berjalan pelan-pelan menuju mushala itu, sembari akan terdengar suara nyanyian dari gereja.

            Di mushala ini juga kita temui seorang yang hanya berkaki satu, tapi tak lekang baginya untuk meninggalkan sholat di masjid, bahkan ia kadang selalu datang di awal-awal waktu sholat. Para kader selalu melihatnya, terinspirasi olehnya.

"Ah, ia yang fisiknya terlihat tak sempurna tapi selalu berusaha sholat tepat waktu". Said menghela napasnya dalam perenungannya.

"Pria berkaki satu yang berjalan dengan tongkat itu, ternyata lebih kuat dari banyak orang yang fisiknya kelihatan kuat tapi lalai dengan sholatnya"

            Said masih di ruangan di sekretariat itu masih dalam perenungannya. Perenungan tentang tauhid.Di sekretariat ini ada tinggal beberapa kader, akh Haris dan akh Misno. Entah hari ini mereka lagi keluar, entah kemana. Said sendiri di sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun