Mohon tunggu...
M. Sadli Umasangaji
M. Sadli Umasangaji Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger - celotehide.com

Menulis beberapa karya diantaranya “Dalam Sebuah Pencarian” (Novel Memoar) (Merah Saga, 2016), Ideasi Gerakan KAMMI (Gaza Library, 2021), Serpihan Identitas (Gaza Library, 2022). Ia juga mengampu website celotehide.com.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tauhid

18 Juli 2023   11:39 Diperbarui: 24 Agustus 2023   12:16 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            "Barangkali ada yang berpendapat, Sang Arsitek Peradaban itu, sebenarnya bisa mengangkat panji-panji sosialisme dengan mengobarkan perang melawan kelas borjouis. Bisa juga mengusung dakwah yang mengarah pada revolusi dan mengembalikan kekayaan orang-orang kaya kepada orang-orang miskin"

            "Tapi tidak, sekali lagi, dakwah Sang Arsitek Peradaban ini, melebihi itu, karena keadilan sosial di dalam masyarakat haruslah terpancar dari konsepsi teologis yang komprehensif"

            Dalam sekretariat ini terdiri dari tiga kamar, satu kamar digunakan untuk akhwat, tempat akhwat sholat dan mungkin rapat diantara mereka, satu ruangan itu hanya khusus untuk mereka, para perempuan. Ruangan itu ada sebuah kamar mandi. Dua kamar lagi ditempati oleh para ikhwan, entah sebagai tempat istirahat atau kamar untuk yang menjaga sekretariat ini. Di belakangnya dapur. Dan ada satu kamar mandi.

Said masih merenung dalam lamunannya. Di depannya ada beberapa buku karya Sayyid Qutbh, Ma'alim Fi Ath-Thariq, Keadilan Sosial dalam Islam, Detik-Detik Terakhirku, dan Fikih Pergerakan, serta Biografi Sayyid Qutbh. Said mengagumi Sayyid Qutbh. Tapi ia jauh lebih mengagumi, bukan hanya mengagumi tapi mencintai dan menyayangi Sang Arsitek Peradaban ini dibanding Sayyid Qutbh. "Ah, Sayyid Qutbh, adalah pelanjut Sang Arsitek Peradaban ini, karena keteguhan Sayyid Qutbh terhadap revolusi tauhid Sang Peradaban ini, Sayyid rela mati di tiang gantung". Sang Arsitek Peradaban yang Sayyid Qutbh tuliskan dalam Ma'alim Fi Ath-Tariq, pada bagian Karateristik Manhaj Qur'ani. Ya, revolusi tauhid. Dan Said saat ini sedang merenunginya. Said berharap diakui sebagai umatnya Sang Arsitek Peradaban ini, di depan Allah nanti di hari Perhitungan nanti. Mendapat pertolongan dari Sang Arsitek Peradaban ini.

            "Sang Arsitek Peradaban diutus ketika level moralitas di Jazirah Arab sedang jatuh pada titik nadir dalam berbagai dimensinya. Dan di sisi lain tabiat Badui yang menonjol merebak di masyarakat"

            "Tradisi minum khamr dan bermain judi merebak di dalam masyarakat. Pernikahan dengan berbagai pola hadir pada masa itu. Ada pernikahan seperti sekarang dimana seorang laki-laki melamar kepada orang tua untuk mendapat anak gadisnya atau walinya. Kemudian menetapkan mahar dan dilangsungkan pernikahan. Ada pernikahan dimana seorang laki-laki berkata kepada istrinya, setelah ia suci dari haid, pergilah kepada si Fulan dan bersenggamalah dengannya! Suaminya kemudian mengasingkannya dan tidak menyentuhnya sama sekali sampai akhirnya istrinya benar-benar hamil. Dia melakukan hal itu hanya karena senang kepada anak yang dikandung istrinya".

            "Ada pernikahan dimana sekelompok laki-laki yang tak mempunyai hubungan keluarga dengan si wanita, berkumpul dan bersenggama dengan wanita itu, semuanya menyenggamainya. Wanita itu hamil lalu melahirkan. Dan setelah wanita itu melahirkan, ia mengundang mereka dan tak seorang menolaknya. Wanita itu berkata, kalian semua telah mengetahui apa yang telah kalian lakukan. Kini, aku telah mempunyai anak. Ini adalah anakmu, wahai Fulan! Kamu boleh menamainya dengan nama yang kamu suka. Kemudian laki-laki yang ditunjuki harus membawa anak itu, dan ia tidak boleh menolak"

            "Ada pernikahan dimana banyak laki-laki berkumpul, kemudian mereka menyenggamai wanita, dan wanita ini tidak dapat menolak siapa pun yang datang. Jika salah seorang wanita itu hamil dan melahirkan anak, para lelaki itu pun mendatangi si wanita dan memanggill beberapa orang pinta. Orang pintar ini kemudian mengaitkan ciri fisik si anak dengan ciri fisik para lelaki itu. Yang dianggap sesuai maka harus mengakui dan menganggapnya sebagai anaknya. Lalu dipanggilah si anak dan di serahkan kepadanya, dan lelaki itu tak boleh mengelak"

            "Dekandensi moral dengan segala bentuknya menjadi cerminan dari masyarakat masa itu. Barangkali ada yang berpendapat Sang Arsitek Peradaban dapat menggemakan dakwahnya sebagai dakwah pembaharuan demi menegakkan moralitas, membersihkan masyarakat, dan menyucikan jiwa-jiwa mereka"

            "Tapi sekali lagi tidak, apa yang dibawa Sang Arsitek Peradaban, yang dirisalah Allah, bukan terbatas pada itu saja. Bahwa moralitas haruslah berlandaskan akidah. Akidahlah yang menyusun konsiderans dan menetapkan nilai-nilai moralitas"

            Said meminum air putihnya lagi. Airnya tinggal seperempat dari gelas. Sekali lagi ia meminum airnya lagi. Dan kembali ke dapur untuk menambah air segelas lagi. Para kader organisasi ini setelah terbina, tidaklah terbiasa merokok,  sebagaimana para aktivis lainnya yang kadang menganggap rokok sebagai sumber inspirasi. Mereka menjauhi rokok. Sebagaimana penjelasan Imam Hasan al-Banna dalam Majmuatur Rasail, Kewajiban Aktivitis. "Wahai al-akh yang tulus keimananmu pada baiat ini mengharuskanmu untuk menunaikan kewajiban-kewajiban, sehingga engkau menjadi batu yang kuat bagi bangunan Islam".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun