Mohon tunggu...
mr.x
mr.x Mohon Tunggu... Freelancer - -

Blogspot resmi: https://mrxkomp.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Games

Square Enix dan Kebijakan Baru mereka: Upaya Pengekangan atau Strategi Rasional Sesungguhnya?

11 Januari 2025   22:20 Diperbarui: 11 Januari 2025   21:37 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wuk Lamat (https://www.eurogamer.net/transphobic-abuse-sent-to-final-fantasy-14s-wuk-lamat-voice-actor-breaks-my-heart-says-naoki-yoshida)

Namun, setelah dipikirkan lebih dalam, penulis artikel ini mengidentifikasi masalah kritis: waktu dan konteks pengumuman kebijakan ini. Kebijakan ini, meskipun penting, dapat dipersepsikan sebagai respons defensif terhadap ketidakpuasan pemain yang semakin berkembang, yang berpotensi mengalahkan niatnya dan menyoroti adanya ketidaksesuaian antara perusahaan dan komunitasnya.

Implikasi dari kebijakannya mungkin saja adalah MASALAHNYA

Penulis meluangkan waktu lebih untuk membaca kebijakan ini dengan lebih seksama dan mengidentifikasi beberapa kekhawatiran, khususnya dalam bagian yang mendefinisikan pelecehan. Square Enix mengklasifikasikan tindakan seperti pencemaran nama baik, serangan pribadi (termasuk melalui email, formulir kontak, atau komentar daring), dan pemberitahuan lebih awal tentang kesalahan atau hambatan bisnis sebagai bentuk pelecehan. 

Klasifikasi yang luas ini menimbulkan pertanyaan tentang ruang lingkupnya dan dampaknya terhadap bagaimana pemain atau komunitas berinteraksi dengan perusahaan. Klasifikasi pelecehan yang luas yang dijelaskan dalam kebijakan Square Enix dapat rentan terhadap penyalahgunaan atau penyalahgunaan. Klasifikasi apa yang bisa dianggap sebagai ucapan pencemaran nama baik dan fitnah berpotensi mengarah pada pelampauan batas oleh pihak Square Enix.

Tindakan seperti pencemaran nama baik atau serangan pribadi sering kali bersifat subyektif, memberi ruang untuk penafsiran yang salah. Pemain bisa tanpa sengaja menjadi korban kebijakan ini jika mereka menyampaikan ketidakpuasan atau kritik secara online. Komentar mereka bisa dianggap sebagai serangan pribadi atau pencemaran nama baik, meskipun dimaksudkan sebagai umpan balik yang konstruktif. 

Ini bisa menyebabkan penolakan layanan yang tidak sah atau penangguhan akun, dan Square Enix berpotensi semakin meminggirkan pemain yang sebenarnya. Penolakan yang tidak sah ini juga bisa memberi peringatan kepada pemain lain yang ingin mengungkapkan kekhawatiran mereka, akhirnya membuat mereka enggan menyampaikan umpan balik konstruktif mereka sendiri. Hal ini bisa menjadikan Square Enix sebagai perusahaan yang tidak bisa menerima kritik dan hanya bisa dipuji oleh pemain.

Ambiguitas seputar istilah seperti "pemberitahuan lebih awal tentang kesalahan" atau "hambatan bisnis" bisa memungkinkan Square Enix untuk mengambil tindakan hukuman terhadap pengguna yang mengungkapkan kekhawatiran sah tentang pengembangan game atau praktik bisnis. Klasifikasi yang luas seperti itu bisa mengekang dialog terbuka, terutama ketika pemain merasa bahwa keluhan mereka diabaikan sebagai pelecehan, bukan ditangani melalui keterlibatan yang konstruktif.


Kebijakan baru ini memberi Square Enix wewenang yang luas untuk menanggapi tindakan yang dianggap merugikan karyawan atau mitra mereka. Dengan memberikan hak untuk menolak layanan atau memutus akses ke produk mereka, Square Enix menciptakan sebuah kebijakan yang memiliki potensi untuk menanggapi berbagai keluhan atau kritik dengan cara yang sangat tegas. Hal ini memberi perusahaan kemampuan untuk bertindak terhadap individu yang "kelewatan"secara batas sosial.

Hanya saja kita harus disadarkan pada sebuah fakta bahwa, ruang interpretasi yang bersifat subyektif dalam kebijakan ini membuka kemungkinan untuk penyalahgunaan. Jika seseorang mengemukakan kritik atau ketidakpuasan mereka terhadap perusahaan, kebijakan ini memberi potensi bagi Square Enix untuk mengambil tindakan hukuman terhadap pemain tersebut. Hal ini tetap berlaku sekalipun komentar yang disampaikan tidak bermaksud untuk merugikan atau menyudutkan perusahaan, hanya sekedar membawakan kritik.

Wuk Lamat (https://www.eurogamer.net/transphobic-abuse-sent-to-final-fantasy-14s-wuk-lamat-voice-actor-breaks-my-heart-says-naoki-yoshida)
Wuk Lamat (https://www.eurogamer.net/transphobic-abuse-sent-to-final-fantasy-14s-wuk-lamat-voice-actor-breaks-my-heart-says-naoki-yoshida)

Masalah lain yang berpotensi muncul dengan kebijakan Square Enix adalah bagaimana kebijakan ini menangani pelanggaran privasi melalui pengambilan foto atau rekaman video tanpa izin. Meskipun kebijakan ini secara umum menyatakan bahwa tindakan tersebut dianggap pelanggaran, namun tidak ada pedoman yang jelas mengenai perilaku spesifik apa yang dilarang. 

Misalnya, tidak dijelaskan apakah mengambil screenshot dalam game atau merekam klip gameplay termasuk pelanggaran ini, atau jika hanya personel dunia nyata dalam perusahaan yang dilindungi. Ketidakjelasan ini menimbulkan kebingungannya, terutama dalam komunitas game di mana berbagi konten visual merupakan bentuk ekspresi dan interaksi yang umum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Games Selengkapnya
Lihat Games Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun