Mohon tunggu...
Muhammad Rizbdan Al Farisi
Muhammad Rizbdan Al Farisi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Mercu Buana

Nama : Muhammad Rizbdan Al Farisi NIM : 41322010033 Mata Kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Potensi Diri dan Berpikir Positif

14 Oktober 2023   01:03 Diperbarui: 14 Oktober 2023   01:13 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
instagram.com/tucerebrodigital/

Aspek-aspek Berpikir Positif Peale (1992), menyatakan bahwa aspek-aspek berpikir positif terdiri dari : 

a. Harapan yang positif, adalah dalam melakukan sesuatu lebih memusatkan perhatian pada kesuksesan, pemecahan masalah dan menjauhkan diri dari bayang-bayang kegagalan, serta memperbanyak penggunaan kata-kata yang mengandung harapan. 

b. Afirmasi diri, adalah memusatkan perhatian pada kekuatan diri, melihat secara lebih positif dengan dasar pikiran bahwa setiap individu sama berartinya dengan individu lain. 

c. Pernyataan yang tidak menilai, yaitu suatu pernyataan yang lebih dekat pada menggambarkan keadaan dari pada menilai keadaan tidak kaku dan fanatik dalam berpendapat. 

d. Penyesuaian diri terhadap kenyataan,yaitu mengakui kenyataan dan segera berusaha menyesuaikan diri, menyelesaikan masalah secara terencana dan efektif.

Efektifitas Berpikir Positif Menurut Albert (dalam Susetyo, 1998), dalam proses berpikir sadar terdapat tiga bahasan berpikir, yaitu isyarat verbal, isyarat visual dan isyarat kinestetik. Isyarat verbal berupa kata-kata yang dihasilkan oleh pikiran individu.

Mengapa Kita Harus  Berpikir Positif

Banyak alasan mengapa kita harus membiasakan diri untuk selalu berpikir positif, salah satunya karena berpikir positif akan membuat kita jauh lebih tenang, lebih terbuka dan terkadang ide baik pun akan bermunculan saat kita berpikir positif, masih ada yang lain diantaranya :

1. Bahagia 

Sebenarnya bahagia itu nyata datang dari diri kita sendiri, dan masalah sikap. Sering kali kebahagiaan tidak bergantung dari sekeliling kita melainkan bahagia itu datang dari sendiri.  

2. Motivasi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun