Mohon tunggu...
Seniya
Seniya Mohon Tunggu... Ilmuwan - .

Tulisan dariku ini mencoba mengabadikan, mungkin akan dilupakan atau untuk dikenang....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kisah Hakim Bao dan Para Pendekar Penegak Keadilan (Bagian 6)

11 Februari 2018   09:05 Diperbarui: 31 Maret 2018   20:17 1001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Tak lama kemudian Yang Zhong membuka mulutnya menguap seakan-akan terbangun dari tidur dan melihat Bao masih duduk di sana. Ia bertanya, "Lao Hei, apakah kamu tidak melihat sesuatu yang bergerak? Bagaimana saya melaporkannya kepada kaisar?" Bao menjawab, "Hantu tersebut sudah ditanyai. Karena kamu tertidur di sana, aku di sini hanya bisa menunggu." Yang terkejut dan bertanya, "Hantu apakah?" "Hantu perempuan." "Hantu perempuan siapa?" "Namanya Kou Zhu," jawab Bao.

Mendengar nama tersebut, Yang seketika terheran-heran. Dalam hati ia berkata, "Masalah Kou Zhu telah terjadi kira-kira dua puluh tahun yang lalu, dia bagaimana bisa mengetahuinya?" Lalu ia tertawa dan bertanya, "Mengapa Kou Zhu menghantui tempat ini?" Bao menjawab, "Kamu menjalankan perintah kaisar masuk istana bersamaku mengusir hantu, tetapi siapa sangka kamu tertidur. Aku telah menanyai hantu tersebut. Lebih baik besok kita menemui kaisar, aku akan melaporkan apa yang kutemukan dan kamu menceritakan apa yang kamu alami."

"Aiya, Saudara... Saudara Bao, Tuan Bao, Kakak... Kakak Bao-ku yang baik. Kamu tidak ingin menghancurkan diriku kan? Tetapi yang kamu katakan: kaisar memerintahkanku masuk istana bersama kamu, tetapi aku tidak mengetahui apa-apa karena tertidur. Ini bagaimana menjelaskannya nanti? Aku melihat bahwa sesungguhnya Tuan Bao tidak akan mencelakai orang lain. Selain itu, apakah hal ini benar-benar tidak gunanya bagi tempat kami? Lihatlah tuan kamu sangat bersemangat menyuruhku agar terlibat dalam masalah ini. Jadi ini juga masalah bagi tempat kami. Saudara Bao yang baik, kamu beritahukan aku dan aku besok bisa membantumu dengan sedikit berbicara di hadapan kaisar," kata Yang.

Mendengar ia memohon dengan sungguh-sungguh, Bao merasa kasihan padanya dan berkata, "Besok kamu menemui kaisar dan melaporkan bahwa aku telah menanyai hantu wanita bernama Kou Zhu dari istana Jinhua yang menderita ketidakadilan. Aku telah mengadakan upacara agar arwahnya tenang di dunia sana. Kelak ia tidak akan menghantui istana lagi." Yang sangat berterima kasih kepada Bao seakan-akan menghormati dewa dan tidak berani berkata merendahkannya lagi.

Setelah meninggalkan istana Yuzhen, Bao kembali ke ruang pertemuan lalu menceritakan kepada Perdana Menteri Wang Qi tentang kejadian di istana tadi. Tak berapa lama kaisar mengadakan pertemuan; Bao dan Yang satu per satu memberikan laporan mereka. Mereka hanya melaporkan arwah penasaran tersebut meminta diadakan upacara agar tenang di alam sana, tetapi tidak menceritakan hal lainnya. Kaisar sangat senang dan menjadi lebih percaya pada kisah kasus pot hitam. Lalu ia mengangkat Bao Zheng menjadi kepala daerah (prefek) prefektur Kaifeng dan memberikannya gelar "Sarjana Yin dan Yang". Bao kemudian berterima kasih kepada kaisar. Dari gelar "Yin dan Yang" ini tersebar luas di antara orang-orang bahwa Bao juga mengadili para hantu; di siang hari ia mengadili orang hidup (yang) dan di malam hari mengadili orang mati (yin).

Sebelum pergi menjalankan jabatan barunya, Bao terlebih dahulu memberikan penghormatan kepada Perdana Menteri Wang yang sangat mengaguminya dan juga berterima kasih kepada bhiksu Liao Ran. Di prefektur Kaifeng ia tiap hari mengadili kasus-kasus. Tak lama kemudian ia menyuruh Bao Xing pulang ke kampung halamannya mengirimkan surat kepada keluarganya dan menyampaikan penghormatan kepada Guru Ning; kemudian pergi ke desa Yinyi menyampaikan surat untuk mengabarkan keberhasilannya menjadi pejabat di Kaifeng dan bermaksud mengadakan pernikahan dengan putri Tuan Li. Bao Xing pun pergi melaksanakan perintah tuannya pada hari itu juga.

(Bersambung)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun