Mohon tunggu...
Seniya
Seniya Mohon Tunggu... Ilmuwan - .

Tulisan dariku ini mencoba mengabadikan, mungkin akan dilupakan atau untuk dikenang....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kisah Hakim Bao dan Para Pendekar Penegak Keadilan (Bagian 4)

24 Juli 2016   09:32 Diperbarui: 11 Februari 2018   09:22 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Ketika Bao Zheng sedang khawatir, terlihat Bao Xing datang dari bawah sambil tersenyum. Bao Zheng dengan marah berkata, “Dasar anjing, kamu pergi ke mana? Menyuruhku menunggu di sini!” Bao Xing dengan pelan-pelan menjelaskan, “Saya tidak dapat menemukan paman saya, tetapi sekarang memiliki suatu rencana....” Kemudian menceritakan tentang nona dari keluarga Li dari desa Yinyi yang dirasuki siluman dan meminta orang menangkap siluman itu dengan berkata, “Sekarang memohon tuan muda pergi melakukannya.”

Bao Zheng sangat marah dan berkata, “Kamu dasar anjing!” Bao Xing tidak dapat menjelaskan lagi dan berulang kali terbatuk-batuk. Terlihat Li Bao datang ke lantai atas, berlutut di hadapan Bao Zheng, dan berkata, “Tuan muda, nama saya Li Bao, atas perintah nyonya Li, memohon agar tuan menyelamatkan nona. Baru saja saya bertemu dengan pelayan tuan yang mengatakan kemampuan tuan yang hebat, kekuatan gaib yang tidak terbatas, sehingga memohon agar tuan menyelamatkan nona muda keluarga kami.” Setelah berkata demikian, bersujud dengan kepala sampai ke tanah dan tidak mau berdiri.

Bao Zheng berkata, “Pengurus rumah jangan mendengarkan perkataan pelayan saya. Saya tidak bisa menangkap siluman.” Bao Xing langsung menyela, “Tuan muda, tuan perhatikan sedikit ketulusannya, sangat menyedihkan. Tidak ada pilihan lain, tuan muda mohon berbelas kasih.”

Kedua mata Bao Zheng menatap Bao Xing dan berkata, “Dasar anjing, kamu menyebarkan berita bohong!” dan berkata kepada Li Bao, “Pengurus rumah berdirilah. Saya masih harus melanjutkan perjalanan. Saya tidak bisa menangkap siluman.”

Li Bao bagaimana pun tidak bisa membiarkan Bao Zheng pergi dan berkata, “Tuan muda sekarang jangan pergi dulu. Saya telah memohon kepada teman-teman sesama penduduk desa di lantai bawah untuk membantu saya menghalangi tuan. Lebih lanjut, teman-teman mengetahui bahwa tuan adalah seorang pendeta. Jika tuan pergi, dan hal ini diketahui oleh nyonya saya, saya benar-benar akan dipersalahkan.”

Setelah berkata demikian, Li Bao berulang kali bersujud. Bao Zheng tidak hanya kesal, tetapi juga diam-diam memarahi Bao Xing. Berulang kali ia berpikir, “Masalah ini tidak masuk akal, bagaimana bisa ada siluman. Saya menggunakan beberapa cara untuk menangkap siluman, mengikutinya untuk melihat terlebih dahulu, lalu memikirkan cara meloloskan diri.” Setelah berpikir demikian, ia berkata kepada Li Bao, “Saya tidak bisa menangkap siluman, juga tidak percaya siluman. Namun demikian, saya ikut kamu pergi melihat dulu.”

Li Bao mendengar hal ini, merasa gembira, memberikan penghormatan, berdiri, lalu maju menunjukkan jalan. Bao Zheng turun ke lantai bawah dan melihat pintu toko ramai dengan orang-orang yang ingin melihat dirinya. Li Bao melihat orang-orang itu dan berkata, “Terima kasih, teman-teman sekalian. Melihat ketulusan saya, tuan sudah menyetujuinya. Teman-teman tidak perlu berusah payah menghalangi. Mohon teman-teman membuka jalan. Kalian telah banyak membantu.”

Setelah berkata demikian, Li Bao mengangkat tangan memberi penghormatan. Semua orang menghindar ke dua sisi memberi jalan di tengah. Li Bao memandu jalan, Bao Zheng mengikuti, dengan Bao Xing di belakang mereka. Orang-orang yang menyaksikan hal itu memberikan pujian dengan berseru, “Penampilannya baik! Pembawaannya baik! Tidak mengherankan memiliki kemampuan gaib. Pembawaannya yang jujur ini juga bisa menolak siluman.” Mereka bertiga berjalan sampai desa Yinyi. Tak beberapa lama telah tiba di depan pintu gerbang desa. Li Bao masuk dulu untuk pergi melaporkan kepada tuannya.

Sesungguhnya Tuan Li ini bukan orang lain, ia adalah Li Wen Ye, seorang pejabat tinggi di Kementerian Kepegawaian*. Setelah tua ia mengundurkan diri dan mendirikan desa Yinyi ini. Istrinya bermarga Zhang. Mereka tidak memiliki anak laki-laki, tetapi melahirkan seorang anak perempuan. Ketika berjalan di kebun, Nona Li kerasukan siluman. Sebelumnya mereka tidak mengizinkan untuk memberitahukan hal ini ke orang-orang. Namun hati sang istri sangat mencintai anak gadisnya dan secara khusus mengutus Li Bao ke berbagai tempat untuk mencari guru yang bisa mengusir siluman. Tuan Li pun mau tidak mau menyetujui. Sekarang mereka berdua sedang berada di kamar membicarakan penyakit nona Li. Li Bao datang menemui mereka dengan berkata, “Saya mengundang seorang guru, yang adalah seorang sarjana muda.” Tuan Li dalam hati berpikir, “Karena seorang sarjana, hanya mempelajari kitab-kitab kebijaksanaan, bagaimana bisa memiliki kemampuan mengurus hal-hal gaib. Aku akan keluar mencari tahu hal ini.” Kemudian ia menyuruh Li Bao mempersilahkan Bao masuk ke ruang baca.

Li Bao pergi ke pintu masuk desa dan memanggil Bao bersama pelayannya masuk ke ruang baca. Sambil menawarkan teh, ia berkata, “Tuan rumah ingin bertemu dengan anda.” Bao Zheng langsung berdiri. Dari luar datanglah seseorang berusia lima puluh tahun berdasarkan rambut dan jenggotnya, tetapi wajahnya tampak masih muda.

Bao Zheng maju ke depan memberikan penghormatan dengan berkata, “Saya memberi hormat kepada tuan.” Tuan Li melihat pembawaan Bao luar biasa, penampilannya yang jujur dan menakjubkan, langsung membalas salam itu dan mempersilahkannya duduk. Ia bertanya, “Siapakah nama anda? Di manakah anda tinggal? Mengapa anda datang ke rumah saya?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun