Saat mereka berjalan meninggalkan Stadion Pahoman, matahari semakin tinggi, menyinari jalan yang mereka lalui. Di bawah sinar matahari yang cerah itu, Pak Erjati dan Pak Hartawan merasa bahwa persahabatan mereka, seperti sinar matahari, akan terus menerangi perjalanan hidup mereka, dimanapun mereka berada.
****
Setelah menyelesaikan jabatan sebagai Kepala MTsN 1 Bandar Lampung, Pak Erjati diamanahi tugas baru di MAN 1 Bandar Lampung. Di sana, ia melanjutkan dedikasinya dalam dunia pendidikan dengan semangat yang tak pernah pudar. Namun, seiring berjalannya waktu, Pak Erjati merasa bahwa sudah saatnya untuk mencari tantangan baru dan mendekati masa purna tugasnya sebagai seorang PNS.
Tak lama setelah itu, Pak Erjati mengajukan permohonan pindah tugas ke UIN Raden Intan Lampung, sebuah langkah yang menurutnya akan memberikan ruang lebih untuk berkontribusi dalam bidang pendidikan tinggi. Ia melihat UIN sebagai tempat di mana ia bisa mengembangkan ilmu dan pengalamannya lebih lanjut, sembari mempersiapkan diri untuk pensiun dari tugas-tugas administratif yang berat.
Namun, meski Pak Erjati akan segera memasuki masa purna tugas sebagai PNS, semangatnya untuk terus berkontribusi tidak pernah surut. Ia memutuskan untuk tetap aktif mengajar di perguruan tinggi swasta, berbagi ilmu dan pengalaman kepada generasi muda yang akan datang. Selain itu, Pak Erjati juga terus terlibat dalam berbagai organisasi sosial dan keagamaan, dimana ia dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Pak Hartawan yang mendengarkan cerita sahabat lamanya ini merasa bangga sekaligus terharu. Ia tahu betapa besar pengabdian Pak Erjati selama ini, dan ia sangat menghargai langkah-langkah yang diambil oleh sahabatnya tersebut.
"Sehat selalu, Pak Erjati! Semoga perjalananmu di masa purna tugas ini penuh dengan keberkahan. Aku yakin, ke mana pun langkahmu membawa, kamu akan terus menjadi inspirasi bagi banyak orang," ujar Pak Hartawan dengan tulus.
Pak Erjati tersenyum, merasa bersyukur atas dukungan dari sahabatnya. "Terima kasih, Hartawan. Begitu juga denganmu. Kita mungkin sudah tidak muda lagi, tapi semangat kita untuk berbuat baik tak pernah boleh pudar."
Mereka berdua kemudian berpisah dengan penuh haru dan rasa hormat satu sama lain, berjalan menuju jalan hidup mereka masing-masing. Bagi Pak Erjati, hari itu adalah awal dari babak baru dalam hidupnya, di mana ia akan melanjutkan pengabdiannya dengan cara yang berbeda, namun dengan semangat yang sama. Sementara bagi Pak Hartawan, pertemuan itu menjadi pengingat bahwa persahabatan sejati dan semangat pengabdian adalah harta yang paling berharga dalam hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H