Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Semburat Putih Pelangi Kasih Episode 40, Tarung Gendala 1

25 Agustus 2021   12:35 Diperbarui: 25 Agustus 2021   12:52 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semburat Putih  Pelangi  Kasih (  Lukisan  Bp.Y.P  Sukiyanto)

"Memangnya orangtuamu kaya?"

"Tidak! Ya, seperti orang kebanyakan, hanya petani."

"Kalau petani kok bisa membelikan kalung sebagus itu?"

"Kan pemberian eyangku. Aku ini satu-satunya cucu perempuan. Jadi

mendapat warisan ini," jawabku.

Mereka memintaku melepas kalung dan mereka mencoba bergantian. Aduh tingkahnya aneh-aneh saja. Aku hanya tersenyum melihat mereka dan mengajak mereka untuk kembali bekerja.

"Kupinjam, ya, dengan sedikit paksa."

Boleh saja. Tapi kalau sudah, nanti kembalikan padaku."

Pekerjaan sudah selesai dan matahari sudah tepat di tengah, tanda waktu menunjukkan pukul 12.00 siang. Aku pun meminta kalungku agar dikembalikan, tapi mereka menolak. Bui memang melepaskan kalung itu. Tapi bukannya mengembalikannya padaku, dia melemparkan kalungku ke arah Sekung, lalu dari Sekung dilempar kepada Rungkut sambil mengoda dan mengejek.

Namun ketika Rungkut melempar ke arah kakaknya, secepat kilat aku menangkap kalungku. Mereka sama sekali tidak menyangka kalau aku segesit itu menangkap sambil melompat, bahkan Rungkut terjungkal karena terkena hantaman tubuhku.

Setelah kalung berada di tanganku mereka merasa jengkel dan hendak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun