Maria dengan segala kerendahannya bersedia menjadi alat untuk menggenapi janji Allah bahwa Ia akan mengirim seorang juruslamat. Pentingnya janji itu membuat Maria yang beriman akan kedatangan penebus merelakan dirinya dipakai oleh Tuhan.Â
Nyanyian syukur Maria dalam Lukas 1:46-55 memperlihatkan iman Maria akan penggenapan janji "Keturunan Perempuan" terhadap Israel. Â
      b). Elisabeth
Pernyataan Elisabeth ketika Maria memberi salam kepadanya membuktikan Imannya bahwa "Keturunan Perempuan" itu sudah digenapi dalam diri Maria. Elisabeth berseru "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.
Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?" (Luk.1:42-43). Iman Elisabeth akan kedatangan Mesias yang dinantikan terlihat dalam seruannya. Elisabeth mengimani bahwa yang dikandung oleh Maria adalah Mesias yang sudah di janjikan dari sejak kejatuhan manusia.
      c). Simeon
Simeon seorang yang benar dan saleh ketika menatang bayi Yesus memuji Allah, karena kepadanya sudah dijanjikan bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan (Luk. 2:25-32). Signifikansi janji itu tergenapi pada waktu ia masih hidup. Dalam iman Simeon pentingnya janji itu tergenapi di akhir hidupnya membuat Tuhan mempertemukan dia dengan Mesias yang dijanjikan.
      d). Hana
Hana seorang Nabiah berbicara kepada segenap Israel yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem (Luk. 2:38). Penggenapan janji "Keturunan Perempuan" itu membuat ia mengucap syukur kepada Allah.
Situasi Israel saat itu membuat penggenapan janji itu amat penting. Mereka menantikan Mesias yang dapat melepaskan mereka dari jajahan bangsa Romawi dan memulihkan kejayaan kerajaan Israel seperti jaman Daud.
3. Bagi mereka yang hidup di masa setelah Perjanjian Baru