Mohon tunggu...
Dwi Septiyana
Dwi Septiyana Mohon Tunggu... Guru - Pegiat literasi dan penikmat langit malam

Pegiat literasi dan penikmat langit malam

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Saint Lucia

19 Maret 2016   12:25 Diperbarui: 31 Oktober 2021   23:27 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Banyak saksi yang melihatnya."

"Mohon maaf ya, bapak siapa?"

"Saya Frans, Fransiscus Laode dari Santa Lucia."

"Baik, bapak Frans-ciscus, begini...,"

"Fransiscus, tolong hargai saya."

"Terserahlah, Frans atau siapa pun nama Anda! Anda hadir kan, ketika briefing hari pertama kemarin."

"Ya, tentu saja."

"Lalu saya katakan 'tolong kepada pengawas agar tidak membuat anak menjadi tegang', lihat sekarang akibatnya."

"Saya tidak berbuat apa-apa. Jika mereka jujur dan tidak berbuat curang, tidak mungkin menjadi tegang dan berbuat kesalahan."

"Tadi di ruangan anak-anak menjadi grogi, gara-gara Anda selalu mengawasi dari dekat. Jadi seakan-akan mereka berbuat curang."

"Seakan-akan?! Bapak tampaknya lebih paham mana yang berbuat curang mana yang jujur. Kopiah putih di atas kepala bapak menandakan Pak Nurhadi seorang Muslim yang alim. Kenapa malah membela orang yang curang?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun