Mohon tunggu...
Dwi Septiyana
Dwi Septiyana Mohon Tunggu... Guru - Pegiat literasi dan penikmat langit malam

Pegiat literasi dan penikmat langit malam

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Saint Lucia

19 Maret 2016   12:25 Diperbarui: 31 Oktober 2021   23:27 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Sekolah kristen itu kan?"

"Iya betul ustad."

"Lupakan saja sekolah itu! Sok suci amat Si Benedictus itu. Memangnya dengan berlaku seperti itu bisa mengantarkan dia masuk surga apa?" setengah menahan emosi dia yang dipanggil ustad melanjutkan, "Baca syahadat dulu, baru bisa masuk surga, benar nggak Bu Inayah?!"

"Hm, ehm, betul Ustad." tampak grogi mendengar pertanyaan itu dan tetap menunduk.

"Mungkin tidak masalah jika SMP Saint Lucia tidak menandataganinya ustad. Lagi pula hanya satu sekolah yang tidak sepakat."

"Tidak bisa. Saya tidak ingin kejadian tahun kemarin terulang. Gara-gara sekolah kafir itu anak murid saya lima orang tidak lulus. Bayangkan bu, lima orang!"

"Saya pikir itu kesalahan anak-anaknya Pa, yang terlalu mengandalkan bentuan. Mereka terlalu angkuh, bahkan sampai tidak belajar sama sekali."

"Ah, sudahlah bu! Kalau tidak mengerti dunia pendidikan di kota ini, diam saja!"

***

Setahun sebelumnya...

Suasana ruangan itu menjadi tegang. Para pria berdasi dan para perempuan berkerudung. Hanya tiga orang perempuan yang tidak berkerudung. Mereka tampak menunjukkan wajah sinis dan curiga. Tidak semua. Tetapi sebagian besar. Pandangan sinis tampak menuju ke satu titik. Dan satu titik itu adalah satu pria dan tiga perempuan yang tidak mengenakan kerudung tadi."Mereka bertiga berbuat curang Pa!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun