Mohon tunggu...
Moh Ikhsani
Moh Ikhsani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis apa saja.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mao Zedong, Sosok Kejam Namun Juga Puitis

29 Desember 2022   11:06 Diperbarui: 2 Januari 2023   13:42 971
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: politico.com

Mao Zedong adalah tokoh yang paling dihormati di China. Selain terkenal sebagai orang yang ahli dalam militer, politik, strategi, dan ekonomi, dia juga terkenal sebagai seorang sastrawan.

Meskipun dia juga kejam karena kebijakan-kebijakannya yang membuat rakyatnya tersiksa bahkan meninggal dunia akibat ambisinya.

Seperti pada pelaksanaan program Lompatan Jauh ke Depan yang memaksa rakyat bekerja untuk industri-industri berat. Serta para petani yang harus sanggup memenuhi target produksi yang Mao inginkan.

Pada 1960-an, terjadi bencana kelaparan yang semakin meluas di wilayah China, hal itu terjadi karena pemerintah melakukan penyitaan beras dari para petani. Peristiwa itu mengakibatkan 21 juta orang meninggal dunia akibat bencana kelaparan.

Kemudian peristiwa Mars Jauh atau Long March, ini merupakan peristiwa penting bagi Mao Zedong sebelum melawan Partai Kuomintang.

Dia bersama para kader dan tentara Partai Komunis China yang berjumlah 100.000 orang, melakukan perjalanan ribuan kilometer melewati lembah dan pegunungan untuk menghindari kejaran Partai Kuomintang.

Sekaligus digunakan sebagai cara untuk menarik simpati rakyat. Mars Jauh yang di awal berjumlah 100.000 orang, pada akhirnya hanya menyisahkan 7.000 orang hingga di tujuan akhir. Banyak yang meninggal dunia selama melakukan perjalanan yang sangat jauh itu.

Di balik sosoknya yang kejam karena kebijakannya, Mao Zedong adalah orang yang puitis. Dia menciptakan sajak-sajak selama melakukan Long March, seperti sajak "Salju" dan "Tembok Besar".

Salju

Pemandangan alam tanah utara,

Beribu li es menutup bumi,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun