Mohon tunggu...
Moh Ikhsani
Moh Ikhsani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis apa saja.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mao Zedong, Sosok Kejam Namun Juga Puitis

29 Desember 2022   11:06 Diperbarui: 2 Januari 2023   13:42 971
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun pada 11 Oktober 1911, terjadi Pemberontakan Wuchang yang dipimpin dan dimenangkan oleh Sun Yat-Sen yang berhaluan nasionalis bersama partai bentukannya Kuomintang.

Berkat jasanya tersebut dalam menggulingkan Kaisar Xuantong, Republik China resmi berdiri pada 12 Maret 1912 dengan Sun Yat-Sen menjadi kepala pemerintahan sementara.

Sun Yat-Sen tidak lama dalam menjadi kepala pemerintahan, karena setelah itu posisinya digantikan oleh Yuan Shih Kai.

Namun pada 1617, Sun Yat-Sen yang sebelumnya diusir oleh Yuan Shih Kai, kembali ke China setelah wafatnya Yuan Shih Kai pada 1616.

Kondisi Republik China mengalami ketidakstabilan karena adanya pemberontakan yang terjadi, meski begitu Sun Yat-Sen berhasil menumpasnya.

Masalah serius muncul setelah Chiang Kai Sek yang menggantikan Sun Yat-Sen sebagai pemimpin Partai Kuomintang tidak ingin melanjutkan kerja sama antara Partai Komunis China dengan Partai Kuomintang.

Bahkan Chiang Kai Sek mengatakan bahwa Partai Komunis China adalah partai yang terlarang. Karena pernyataannya tersebut, membuat PKC semakin mendapatkan simpati dari rakyat dan menjadi partai yang besar.

Puncak konflik di antara kedua partai tersebut terjadi pada 1949, dan kemenangan berada di pihak Partai Komunis China pimpinan Mao Zedong.

Karena kalah dalam perang saudara, Chiang Kai Sek kemudian melarikan diri ke Taiwan dan mendirikan pemerintahan di sana.

Sementara itu, berkat kemenangan yang dia dapatkan, Mao Zedong kemudian memproklamasikan negara baru bernama Republik Rakyat China dengan Beijing sebagai ibu kota.

Meski Partai Kuomintang yang nasionalis dan Partai Komunis China yang komunis sempat bersitegang, namun saat Jepang berusaha menduduki China, mereka sepakat untuk berdamai dan bersama-sama mengusir Jepang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun