Mohon tunggu...
Moh Ikhsani
Moh Ikhsani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis apa saja.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Meja Hijau yang Mengakhiri

29 September 2022   10:09 Diperbarui: 11 Oktober 2022   14:49 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tadi gimana?" Jihan bertanya.

"Lancar, tinggal tunggu kabar lanjutan dari pihak kepolisian," jawab Elkan.

"Ohh baguslah," ucap Jihan.

Elkan meletakkan tasnya di kamar, lalu mandi. Hangatnya air seperti memijat-mijat tubuhnya yang sedang lelah setelah hampir seharian bekerja.

Tujuh hari setelahnya, dia mendapatkan surat. Setelah dia baca, dia senang, karena pihak kepolisian dengan cepat langsung melimpahkan persoalan itu ke meja hijau.

Itu berarti hanya satu langkah lagi bagi dia dan tim untuk menyelesaikan persoalan.

Tiga hari kemudian, dia mendapat panggilan untuk mengikuti sidang bersama Pria Berkaus Biru. Setelah semua berkas mereka siap, mereka berangkat pukul 08.00.

Mereka sampai dan sidang segera dimulai. Terlihat Pria Berkaus Merah juga bersama tim pengacara dan kuasa hukumnya. Dia terlihat besar kepala bisa lolos dari tuntutan ini.

Sidang berjalan dengan lancar, jam demi jam mereka lalui bersama.

Terjadi adu mulut di antara kedua pihak hingga akhirnya Pria Berkaus Biru diputuskan oleh meja hijau dialah yang memenangkan tuntutan.

Tanah yang sempat lepas dari genggamannya, kini kembali ke pangkuannya. Pria Berkaus Merah terlihat menyesal mendengar putusan sang pengadil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun