"Mana mungkin? Tanah itu bukan milikmu! Jangan mengaku-ngaku ya!" jawab Pria Berkaus Merah juga dengan nada tinggi.
"Hei! Sertifikat tanah yang Anda terima itu palsu. Saya punya yang asli!" ucap Pria Berkaus Biru.
"Apaaa? Tidak mungkin!" jawab Pria Berkaus Merah masih meyakini bahwa sertifikat tanah yang dia dapat dari Pak Marwan itu asli.
Laila yang masih kecil ketakutan dan menangis melihat keributan yang terjadi.
Pria Berkaus Merah lalu pergi meninggalkan Pria Berkaus Biru seorang diri di kafe itu.
Elkan, yang di awal tidak ingin ikut campur permasalahan mereka, akhirnya memberanikan diri menghampiri Pria Berkaus Biru.
"Maaf, Bapak sedang ada masalah?" Elkan bertanya.
"Iya." Jawab Pria Berkaus Biru.
"Adik ini siapa, ya?" lanjut Pria Berkaus Biru bertanya.
"Saya Elkan. Saya seorang pengacara, barangkali saya bisa bantu, Bapak." Jawab Elkan.
Pria Berkaus Biru lalu menceritakan permasalahan yang dialaminya. Cukup lama Pria Berkaus Biru bercerita, hingga akhirnya setelah mendengar cerita itu, Elkan berjanji akan membantunya.