Mohon tunggu...
Moh Ikhsani
Moh Ikhsani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis apa saja.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Gadis Manis di Stasiun

6 Juli 2022   11:26 Diperbarui: 11 Oktober 2022   10:18 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: stock.adobe.com

Jam besar di stasiun menunjukkan pukul 08.55, yang berarti keretaku akan segera tiba.

Pagi itu, aku dan ibuku akan mengantar kakakku ke Jakarta yang akan dilanjutkan perjalanannya ke negara Naruto berasal. Negeri yang begitu mempesona dengan kemegahan Gunung Fuji dan keindahan bunga sakuranya.

Semerbak bau harum menusuk hidungku di stasiun kala itu, rupanya kedai Roti O di sudut stasiun yang menjajakan roti dengan cream coffee yang membuatku lapar.

Tampak dari kejauhan, gadis manis itu sudah bersiap-siap untuk memasuki kereta. Aku pun juga bersiap-siap karena kereta yang akan kutumpangi tak lama lagi akan tiba.

Sudah kuduga dari awal, gadis manis itu pasti akan naik kereta yang berbeda denganku. Helm dan barang yang dibawanya tak sebanyak barangku, aku pun menduga lagi jika dia akan menaiki kereta ke kota seberang.

Rasa ingin memandang gadis itu lebih lama sirna ketika kereta yang akan kunaiki berhenti tepat di hadapanku, menutup pandanganku terhadapnya.

Kudorong koper hitam milikku, kulihat kakakku menggendong tasnya, sedang ibuku menenteng kantung plastik yang berisi makan siang kami di perjalanan nanti.

Setelah pintu dibuka, kami masuk dan duduk sesuai tiket kami. Dari jendela kereta, masih kulihat gadis manis itu sudah masuk ke keretanya.

Rinduku seketika memuncak, begitu cepatnya diriku kehilangan sosok gadis manis itu. Aku menyesal karena tak sempat berkenalan dengannya.

Setelah semua penumpang kereta api jarak jauh itu masuk, dan peluit panjang ditiup, kereta pun berjalan meninggalkan Stasiun Klaten tempat kami berangkat.

Perjalanan yang jauh, memaksa kami harus menahan lelahnya perjalanan panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun