Praktis selama hampir 15 tahun, anaku tidak pernah berpisah denganku.
Saat itu banyak kolega di Jakarta memanggilku untuk bergabung dan bekerja lagi.
Bekerja formal dikantoran, karena aku dulu sempat menjadi Kepala Personalia (HRD) disalah satu pabrik di Tanggerang.
Nah kembali kepada perasaan sekarang...
Kamu sudah lama kukenal, bahkan waktu masih gadis perawan, tingkah lakumu lamat-lamat masih kuingat.
Saat itu kita berteman seperti biasa, berkumpul dengan teman lainnya, bercanda...dan bercanda.
Tapi sekarang kita berdua sudah sangat dewasa, sama-sama sudah merasakan terpaan angin dalam bahtera rumah tangga, dan akhirnya perkawinan pun sama putus ditengah jalan.
Gadis yg dulu kukenal seperti teman-teman SMA pada umumnya, sekarang dipertemukan dalam kondisi yang sama...
Beberapa bulan yang lalu, kamu melakukan sapaan dan layanan yang sudah lama hilang di kehidupanku.
Perhatian saat makan bersama diatas meja, mengambilkan sayur, menyiapkan minum, menemani makan sambil bercerita dengan tawa.
Sepertinya sepele, tapi peristiwa itu selalu terbayang-bayang, selagi aku sendiri dirumah. Karena perhatian seperti itu sudah lama menghilang dikehidupanku.
Sekarang kamu sudah menjadi seorang ibu dari anak-anakmu, akupun seorang ayah dari anaku, yang insya Allah bijaksana, untuk saling mengasihi dan saling menjaga, sampai ajal yang memisahkan kita.