Nasehat Terhadap Sahabatku.
Dalam kelompok kecil atau grup yang sehaluan atau sama hobinya, biasanya ada yang dituakan.
Secara alami, karena alasan umur dalam kelompok ini, saya didaulat sebagai orang yang dituakan. Pendapat mereka simpel saja, orang yang lebih tua dianggap sudah banyak mengenal dan menghadapi masalah kehidupan.
Kalau sudah didudukan dalam posisi ini, harus siap untuk dimintai pendapat, kususnya dalam hal rumah tangga serta masalah turunannya. Seperti yang diceritakan sahabat, pada saya.
Setelah minta ijin yang bersangkutan, kalau curhat tersebut disalin ketulisan, dia setuju. Asal identitas disamarkan.
Sahabat ini seorang laki-laki dan sehobi, umur kisaran 40 tahun lebih, sudah mempunyai anak. Bisa dibilang usia yang sudah matang dalam segi fisik dan mental. Dia bercerai dengan istrinya karena sesuatu yang sangat pribadi.
Dalam tulisan ini bukan menceritakan perihal perceraiannya, tapi tentang pendekatannya, dengan seorang perempuan, pasca perceraian.
Dalam pandangannya, perempuan tersebut adalah perempuan yang mungkin bisa saling memahami.
Curhat ini sengaja saya rangkum dalam versi tulisan, agar mudah diikuti alur ceritanya.
Betapa sahabat ini semangat tapi juga galau, untuk memutuskan kawin yang kali kedua, karena ada pelajaran berharga dari perkawinan pertama.