Bisa dibayangkan begitu cantiknya dia...
Apakah ini yang dinamakan jatuh cinta? Entahlah...
Kontrasnya, akupun sekelas dengan orang yang membuatku tidak nyaman dalam bergaul, bahkan aku bisa dikatakan fobia terhadap anak ini.
Tampilannya seram, bola matanya besar, kalau bicara suaranya serak dan kasar, intonasi suara hanya berputar-putar didalam rongga mulutnya saja, kurang jelas, liurnya meleleh disela-sela bibirnya, dan giginya segiempat besar-besar!
Pokoknya tipikal anak brandal jaman dulu. Suka memalak teman-teman sekelas, termasuk aku sebagai sasaran empuk!
Ya, nama panggilannya Kahar...sedang nama lengkapnya...ah kurasa ini juga tidak penting.
Kahar sering membuat aku gugup, aku tidak pandai bergaul, bisa dibilang aku anak yang introvert, jadi sering menghindar kalau bertemu dengan teman sekolah, apalagi dengan Kahar, aku selalu ambil jarak.
Sengaja kuceritakan dua kutub yang berlawanan, karena dua faktor inilah yang terus membekas sepanjang hidupku...
***
Setiap senin pagi, sebelum masuk sekolah, ditempat kami selalu diadakan senam pagi. Senam pagi yang diikuti seluruh siswa, tanpa kecuali.
Itulah kesempatan terbuka bagiku untuk memperhatikan si gadis kecil yang cantik itu, karena posisi baris depan selalu diisi oleh siswi perempuan.
Sedangkan aku memilih posisi paling belakang, aku tidak mau berdekatan dengan Kahar yang ada ditengah.