Bukankah karyawati ada, karena rembesan dari alat kapitalis, bekerja seperti robot dengan prosedur yang baku, tanpa memperhatikan 'Human Etics'.
Masih ingatkah, kasus tentang syarat perpanjangan kontrak karyawati, yang harus menemani atasannya untuk berlibur? Apakah ini mulia?
Ah...tapi biarlah, aku tidak mau ambil pusing dengan persoalan ini.
Kata Prof BJ Habibie, "Hindarilah berdebat dengan orang bodoh, tapi berdebatlah dengan 100 orang pintar."
Maknanya, berdebat dengan orang bodoh dengan 100 dalil, tetap tidak bisa membuka cakrawala fikirannya.
Sedang berdebat dengan 100 orang pintar, dengan hujjah satu dalil shahih, mereka akan menerimanya.
***
Sekarang aku sudah nyaman hidup sendiri, hidup dengan pekerjaan yang mengangkat harkat-martabat perempuan, yang sejalan dengan arti per-Empu-an, dimuliakan dan dihormati.
Penulis, Mohammad Topani S.
Catatan: Cerita diatas adalah pengalaman pribadi seseorang, yang tidak mau disebutkan identitasnya, yang dituturkan kepada penulis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H