"Siap, Pak!"
Teman-teman sekelasku dan tentu guru PPKnku merasa keheranan, mengapa aku mengemasi barang-barangku. Setelah aku memohon izin kepada guru PPKnku, beliau cukup terkejut mendengar jika aku akan berganti haluan menjadi siswa bahasa.
"Ya sudah, hati-hati dan selalu berprestasi kapanpun, di manapun!" pesannya padaku.
Teman-temanku juga merasa sedikit kecewa dengan keputusanku ini. Entah mereka sedih atau malah bahagia aku tidak bersamanya lagi, semua hanya Tuhan yang tahu.
Memasuki ruang kelas bahasa, aku menjumpai wajah-wajah baru yang sebelumnya tidak mengenalku. Mereka terkejut ketika melihatku menenteng tas masuk ke ruang kelasnya. Terlihat guru BKku berbincang kecil pada guru di kelas tersebut.
"Silakan, masuk!"
"Nah, anak-anak ini ada teman baru kita. Dari jurusan IPA.", mereka heran dan memandangku dengan sinis. Namun, aku mencoba untuk ramah terhadap mereka.
"Halo, nama saya Mohammad Risqy Firmansyah dari jurusan IPA. Saya harap, teman-teman senang berteman dengan saya."
"Ya, Risqy silakan duduk di sebelah sana!" aku mengambil posisi duduk di belakang. Bangku terpojok - hanya seorang diri.
Hari itu juga aku mulai mengikuti alur pembelajaran kelas bahasa. Berjibaku dengan berbagai bahasa asing beserta kajian-kajian kebudayaan sudah siap menjadi menu harian di sekolah.
***