Mohon tunggu...
Mohammad Sofyan
Mohammad Sofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Programer Penelitian Sosial Ekonomi

Programer Penelitian Sosial Ekonomi CV ODIS

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Kemiskinan dan Ketimpangan Sosial di Indonesia

30 Januari 2024   18:32 Diperbarui: 13 Februari 2024   12:00 736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Ketimpangan Sosial. (Sumber: shutterstock.com via kompas.com)

(2) Guru Berkualitas. Merekrut, melatih, dan mempertahankan guru yang berkualitas dan berkompeten, dan memberikan dukungan dan pengembangan profesional terus-menerus kepada guru agar mereka dapat terus meningkatkan keterampilan mengajar dan pemahaman tentang inovasi pendidikan; 

(3) Kurikulum yang Relevan dan Inovatif. Menyusun kurikulum yang relevan dengan kebutuhan dan perkembangan peserta didik, dan mengintegrasikan teknologi dan inovasi dalam proses pembelajaran untuk mempersiapkan siswa menghadapi tuntutan masyarakat global yang berubah; 

(4) Sarana dan Prasarana. Menyediakan fasilitas pendidikan yang memadai dan aman, termasuk gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, dan teknologi pembelajaran, dan memastikan akses ke air bersih, sanitasi, dan lingkungan belajar yang kondusif; 

(5) Pendidikan Inklusif. Menjamin bahwa sistem pendidikan mampu mengakomodasi perbedaan individual, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus atau berkebutuhan khusus, dan mengurangi disparitas dalam akses pendidikan antara kelompok-kelompok masyarakat yang berbeda; 

(6) Pendidikan Berbasis Nilai. Mendorong pengembangan karakter dan nilai-nilai moral dalam pendidikan, dan mengintegrasikan pendidikan tentang keberagaman, toleransi, dan tanggung jawab sosial; 

(7) Kemitraan dengan Masyarakat. Membangun kemitraan yang erat antara sekolah, keluarga, dan masyarakat, dan melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan terkait pendidikan dan mendukung proses pembelajaran di luar lingkungan sekolah; dan 

(8) Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan. Mengintegrasikan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan (SDGs) dalam kurikulum dan praktik pendidikan, dan mendorong pemahaman siswa tentang isu-isu global, lingkungan, dan tanggung jawab sosial.

Pendidikan berkualitas berkontribusi pada pengembangan kapasitas individu, memungkinkan partisipasi aktif dalam masyarakat, dan menciptakan dasar untuk pembangunan berkelanjutan. Pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat sipil, dan sektor swasta memiliki peran penting dalam menciptakan sistem pendidikan yang berkualitas.

Dimensi 4. Berkurangnya Kesenjangan

Berkurangnya kesenjangan merupakan upaya mengurangi disparitas atau perbedaan yang signifikan antara kelompok, individu, atau wilayah tertentu dalam berbagai aspek, seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan akses terhadap sumber daya.

Reduksi kesenjangan sering dianggap sebagai tujuan pembangunan yang berkelanjutan untuk mencapai masyarakat yang lebih adil dan inklusif. Beberapa strategi yang dapat membantu mengurangi kesenjangan termasuk: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun