Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Hanif, Kisah Keterampilan Finansial pada Anak-anak

10 September 2024   20:48 Diperbarui: 11 September 2024   16:48 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hanif sedang nonton pertandingan bola AFC Asian Qualifiers Indonesia vs Australia (Dokpri) 

Di balik sikap hematnya Hanif memiliki sikap empati. Sekitar tiga atau empat bulan yang lalu adiknya terus merengek meminta sepeda baru. Rupanya dia tahu saya belum dapat memenuhi keinginan saudaranya. Sembari menyodorkan sejumlah uang Hanif menawarkan pinjaman uang untuk membeli sepeda untuk adiknya.

Literasi finansial memang keterampilan yang sangat diperlukan sejak dini. Saya sendiri sebenarnya tidak pernah mengajarkan Hanif bagaimana mengelola keuangan secara positif.

Banyak anak-anak seusianya telah menunjukkan literasi keuangan yang baik. Beberapa anak suka menabung, menunda keinginan sementara, atau bahkan bekerja untuk mendapatkan uang tanpa dipaksa orang tuanya. 

Seorang anak usia seusia Hanif yang tinggal di batas desa menunjukkan perilaku lebih suka bekerja. Ayahnya memiliki sebuah bengkel dan jasa pencucian  motor. Sepulang sekolah anak itu saban hari ikut bekerja sambil bermain membantu ayahnya mencuci kendaraan pelanggan yang datang. Sebagai imbalan dia berhak mendapatkan bayaran dari setiap motor yang dicucinya. 

Anak itu juga tidak sembarang mengambil jajanan yang dijual ibunya yang juga berjualan di tempat yang sama. Dia akan membayar setiap makanan atau minuman yang diambil dari dagangan ibunya. 

Bagi sebagian orang mungkin sikap ibunya terkesan pelit. Namun sebenarnya sikap itu merupakan cara mendidik anak untuk mengajarkan bahwa hidup ini merupakan sesuatu yang harus diperjuangkan. 

Tentu masih banyak cerita tersembunyi dari kehidupan anak-anak yang luput dari kehidupan kita sehari-hari. 

Banyak anak-anak yang memiliki kemampuan menunda pembelian barang yang diinginkan demi mencapai tujuan finansial yang lebih besar.

Tanpa mengabaikan peran pendidikan, banyak anak-anak yang sejak dini sudah berfikir bagaimana menghasilkan uang dengan melakukan usaha kecil atau bekerja tanpa dipaksa orang tuanya.

Sejumlah anak-anak ternyata dapat mengembangkan kemampuan literasi finansial yang baik secara alami melalui pengalaman dan pengamatan. 

Melihat anak yang membeli jajan dari ibunya di atas merupakan bukti bahwa banyak di antara mereka yang sadar bahwa kasih saya orang tua tidak selalu ditunjukkan dengan memberi atau menerima. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun