Mohon tunggu...
Yamin Mohamad
Yamin Mohamad Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kompetisi Seni Siswa SD Lintas Gugus Kecamatan Terara, Upaya Membangun Kolaborasi dan Kebersamaan

27 Juni 2024   23:52 Diperbarui: 28 Juni 2024   05:31 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam konteks pembelajaran, penampilan anak-anak itu membuat saya percaya bahwa jika dibimbing dan dilatih dengan tepat akan memungkinkan mereka melakukan sesuatu dengan tepat pula.  Fakta ini sejalan dengan ungkapan bahwa, "Tidak ada siswa yang bodoh. Mereka hanya perlu mendapatkan bimbingan yang tepat".

Bukanlah sesuatu yang mudah bagi anak-anak dalam memerankan tokoh nenek, seorang istri/suami, tokoh anak-anak dengan karakter yang berbeda, atau tokoh tertentu dalam sebuah seni peran. Untuk tampil di atas panggung, anak-anak itu memerlukan berbagai kemampuan yang diperlukan dalam seni peran.

Dari sisi akting, anak-anak itu terlihat mampu memerankan karakter dengan penampilan yang cukup meyakinkan. Mereka dapat menunjukkan penampilan yang cukup baik dalam hal dialog, ekspresi, dan gerak tubuh.

Kemampuan bermain peran anak-anak itu tentu tidak dapat disamakan dengan kemampuan anak-anak yang dibentuk dalam lingkungan profesional. Namun setidaknya anak-anak itu memiliki kemampuan awal dalam bermain seni peran.

Kompetisi tersebut tidak semata-mata bertujuan untuk mencari yang terbaik. Ini hanya sebuah pendekatan yang dilakukan untuk mendorong minat siswa dalam dunia seni peran yang selama ini identik dengan dunia para pesohor (artis profesional), dunia film, dan sinetron. Pengenalan dasar-dasar seni peran (teater atau drama) diharapkan dapat membangun daya imajinasi siswa sebagai bagian dari proses kreatif dalam dunia seni.

Nilai terpenting dari kegiatan semacam ini adalah membangun hubungan yang lebih positif antar siswa dari sekolah yang berbeda. Kegiatan semacam ini akan memperluas jaringan pergaulan siswa melalui cara-cara yang positif dan lebih bermakna. 

Lombok Timur, 27 Juni 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun