Peserta yang lahir dan tumbuh dengan latar belakang pendidikan yang rendah atau katakan saja tidak dapat membaca tentu saja akan mengalami kendala dalam melaksanakan kegiatan membaca bersama keluarga.
Asesmen sumatif menggunakan soal yang mendekati AKM
Salah satu dimensi dalam rapor pendidikan yang menggambarkan kondisi sebuah satuan pendidikan adalah dimensi literasi. Dimensi ini diperoleh dari salah satu pendekatan Asesmen Nasional (AN) yaitu Asesmen Kompetisi Minimum (AKM).
Dikutip dari laman ditsmp.kemdikbud, salah satu bentuk AKM adalah asesmen literasi. Asesmen ini bertujuan untuk mengukur kemampuan memahami, menggunakan, mengevaluasi, dan merefleksikan berbagai jenis teks.
Soal-soal asesmen tersebut dirancang dengan orientasi untuk mengukur kemampuan peserta didik menganalisis dan menyelesaikan masalah dengan menggunakan kemampuan kritisnya.
Sejauh ini penyusunan soal asesmen pembelajaran kurang memperhatikan soal-soal yang menantang. Soal asesmen pembelajaran kerap dianggap tidak melatih kemampuan berpikir kritis peserta didik. Dengan menggunakan soal-soal AKM dalam penilaian sumatif, diyakini akan menstimulus kemampuan literasi peserta didik.
Oleh karena itu penilaian hasil belajar siswa sebaiknya menggunakan soal-soal yang disusun berdasarkan orientasi AKM. Sehubungan dengan hal tersebut, guru harus dibekali dengan kemampuan merancang instrumen yang berbasis AKM.
Pelatihan dan motivasi guru untuk berinovasi dari kepala sekolah
Guru adalah motor penggerak dalam pengembangan kemampuan literasi. Peran guru ini menuntut guru harus dapat mengembangkan keterampilan literasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan sosial dan budaya, menuntut guru harus terus meningkatkan kapasitas literasinya.
Pentingnya peningkatan kapasitas literasi guru menuntut kehadiran sekolah untuk memfasilitasi guru dengan pelatihan yang memungkinkan mereka dapat mengembangkan diri.
Kepala sekolah pada saat yang sama, harus mampu mendorong guru dan warga sekolah dapat secara mandiri mengembangkan diri, terutama menuju semangat pembelajar sepanjang hayat.
Peningkatan peran guru melalui komunitas belajar
Komunitas belajar atau kombel merupakan wadah yang memberikan kesempatan kepada guru dan tenaga kependidikan untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman tentang praktek baik pegembangan literasi di sekolah masing-masing.
Medium komunitas belajar dapat dalam lingkup sekolah, antar sekolah, atau komunitas belajar dalam platform merdeka mengajar.