Pembiasaan kegiatan ini diharapkan dapat membentuk sikap dan budaya membaca pada peserta didik. Pola pelaksanaan kegiatan ini tentu saja disesuaikan dengan fase perkembangan siswa.
Pada kelas-kelas awal, misalnya, di kelas 1 sekolah dasar, lebih ditekankan pada kemampuan pengenalan huruf atau kata, dan kalimat. Demikian juga dengaN kelas 2 atau 3, dan seterusnya. Kompetensi Literasi disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.
Menonton video dan menceritakan kembali
Jika mengacu kepada pengertian literasi sebagai kemampuan menerima dan mengolah informasi, literasi bukan hanya mencakup proses membaca tetapi juga mendengarkan dan mengolah informasi lalu menceritakan kembali.
Informasi yang dimaksud bukan saja informasi yang diperoleh melalui kegiatan membaca tetapi juga melalui kegiatan mendengar, menonton, dan mengamati sebuah obyek lalu menyampaikan kembali.
Salah satu kebiasaan anak-anak yang dibesarkan dalam dunia digital yaitu menonton video pendek yang tersebar di berbagai media sosial. Kebiasaan ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan literasi di sekolah.
Kehadiran sumber belajar berupa video yang melimpah memungkinkan peserta didik menonton video yang sesuai dengan fase dan kebutuhan peserta didik. Menonton tentu bukan saja sekadar menonton video secara sembarang namun tetapi harus dibawah kontrol orang dewasa (orang tua dan guru).
Kegiatan menonton video dapat dilakukan pada saat tertentu secara rutin dan terjadwal. Selanjutnya siswa dapat ditugaskan untuk menceritakannya kembali dengan bahasa masing-masing baik secara lisan maupun tertulis. Hal ini diyakini dapat meningkatkan kemampuan literasi peserta didik jika dilakukan secara konsisten.
Membaca bersama keluarga
Keluarga merupakan lembaga pendidikan paling primordial di samping sekolah. Keluarga adalah madrasah atau sekolah pertama seorang anak. Keluarga, dalam hal ini orangtua, merupakan guru utama seorang anak.
Peran keluarga (orangtua) sebagai lembaga pendidikan utama sangat berperan penting dalam membangun budaya dan keterampilan literasi. Hal sederhana yang dapat dilakukan adalah membaca bersama keluarga. Hal ini membutuhkan kerjasama guru (sekolah) dan orangtua.
Kebiasaan membaca bersama keluarga akan memungkinkan anak-anak tumbuh dalam lingkungan keluarga yang mencintai literasi. Jika kembali kepada pengaruh lingkungan dalam perkembangan pribadi seseorang, kebiasaan ini dapat berpengaruh terhadap kemampuan, perilaku, dan sikap literasi seseorang di masa depan. Dengan demikian keterlibatan keluarga dalam pengembangan kemampuan literasi tidak dapat diabaikan.
Namun demikian, beberapa peserta merasa agak sulit melakukan pendekatan ini karena sangat tergantung kepada latar belakang pendidikan orang tua dan lingkungan yang mendukung.